Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Para peneliti menemukan sebuah penelitian yang dipelajari dari lumba-lumba.
Meskipun lumba-lumba tidak dapat dimakan, tetapi hasil penelitian menunjukkan hewan tersebut memakan biota laut yang sama dengan manusia.
Sehingga lumba-lumba dinobatkan sebagai hewan laut yang mirip dengan manusia.
Baca Juga: Makan Sushi Terkontaminasi Bakteri, Tangan Seorang Kakek Membusuk Sampai Harus Diamputasi
Tim peneliti dari Florida Atlantic University menangkap sebanyak 171 ekor lumba-lumba dan memindahkannya di Laut Indian Lagon pada 2003 dan 2015.
Dari situlah, peneliti menemukan bakteri berbahaya ini.
"Kami telah melacak perubahan dari waktu ke waktu dan telah menemukan peningkatan yang signifikan dalam resistensi antibiotik pada isolat (mikroorganisme) dari hewan-hewan ini," terang Adam Schaefer selaku ketua peneliti.
Baca Juga: Malam Minggu Paling Enak Makan Sushi Kekinian, Dijamin Ketagihan
"Tren ini mencerminkan laporan dari pengaturan perawatan kesehatan manusia," tambahnya
Hewan tersebut telah berhasil menunjukkan pecinta makanan sea food dan sushi harus waspada.
Para peneliti mengatakan, makanan laut telah tercemar bakteri superbugs.
Superbugs adalah bakteri yang tahan terhadap antibiotik dalam tubuh maupun obat antibiotik lainnya.
Bakteri superbags ini jumlahnya telah berlipatganda dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
Penemuan baru yang ditunjukkan dari penelitian ini ada pada ikan mentah atau setengah matang.
Baca Juga: Amankah Mengonsumsi Sushi Saat Hamil dan Menyusui? Simak yuk Panduannya!
Dalam kondisi tersebut, serangan bakteri superbugs dapat ditemukan dengan mudah.
Bahaya dari serangan bakteri ini adalah ia tidak bisa dimatikan oleh obat-obatan terkuat sekalipun.
Hal ini disebut dengan resistensi antimikroba (AMR), di mana bakteri, virus, dan beberapa parasit mampu melawan efek antibiotik, menurut organisasi kesehatan dunia.
Baca Juga: Curhat Soal Kecoa di Resto Sushi Favoritnya, Fitri Tropica Himbau untuk Jaga Kebersihan!
Ini tentu menjadi masalah besar karena tidak ada obat antibiotik baru yang dikembangkan dalam beberapa dekade.
Ini juga menunjukkan bahwa bakteri dan virus semakin berevolusi semakin kuat melawan obat-obatan yang kita miliki.
Berdasarkan penelitian ini, pecinta sushi sekarang dianggap paling berisiko terserang bakteri resisten antibiotik ini.
Baca Juga: Sensasi Baru Makan Sushi dengan Resep Smoked Salmon Pinwheels
Sebab mikroorganisme ini ditemukan hidup dan tumbuh dalam daging mentah.
Satu-satunya cara untuk menghindari masalah ini adalah memasak makanan pada suhu tinggi.
Ini bertujuan untuk memastikan bahwa bakteri berbahaya itu telah terbunuh sebelum dikonsumsi.
(*)