Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Gadis 18 tahun asal Oklahoma dikabarkan akan melakukan serangan teror.
Kini gadis tersebut telah diamankan pihak kepolisian.
Melansir dari NBC News pada Rabu (18/9/2019), kabar tersebut telah dibenarkan oleh pihak kepolisian terkait ancaman penembakan di sekolah menengah atas.
Kasus ini diketahui saat Alexsis Wilson mengatakan kepada rekannya kerjanya bahwa ia telah membeli senapan AK-47 semi otomatis.
Dua rekan kerja Wilson melaporkan kepada pihak berwajib bahwa Wilson telah memamerkan foto-fotonya saat memegang senapan.
Wilson diduga melakukan hal tersebut untuk mengajarkan dua rekan kerjanya agar tidak takut kepada senjata.
Tapi selain itu Wilson juga menyatakan keinginannya untuk menembak beberapa orang di sekolah lamanya, yakni SMA McAlester.
Polisi kini telah mengamankan Wison dan AK-47 miliknya.
Wilson diduga mengancam akan menembak 400 orang hanya untuk bersenang-senang.
Saat ditanya, Wilson tidak dapat menjelaskan kenapa dirinya membuat ancaman khusus terhadap SMA McAlester.
Hanya saja dalam sebuah laporan tertulis Wilson menyatakan demikian.
Dia mengatakan bahwa dirinya sempat mendapat intimidasi ketika berada di sekolah.
"Aku selalu baik dan mengabaikannya," ungkapnya melalui pernyataan tertulis.
Wilson juga sempat mengatakan bahwa dirinya mengalami kesulitan untuk daftar ulang di sekolahnya karena insiden sebelumnya.
Wilson sempat diskors karena membawa pisau ke sekolah dan simbol tertentu pada barang-barang miliknya.
Akhirnya Wilson putus sekolah di tahun pertamanya.
Baca Juga: Sempat Dikira Buncit karena Kebiasaan Minum Alkohol, Pria Ini Malah Lahirkan Seorang Bayi
Polisi kembali melakukan penyelidikan di rumah Wilson.
Penyelidikan itu sebelumnya telah mendapat izin dari ibunya.
Sang ibu menjelaskan bahwa putrinya membeli senjata AK-47 itu dari hasil menabung.
Di dalam kamar Wilson, penyelidik juga menemukan 6 magasin (tabung peluru) berkapasitas tinggi, beberapa butir peluru dan shotgun.
Pihak sekolah McAlester, Randy Hughas berterima kasih kepada para petugas.
Hughas mengatakan akan lebih ekstra menjaga keamanan sekolah.
Ia mendesak para guru dan siswa untuk selalu melaporkan apapun yang tampak mencurigakan dalam bentuk apapun termasuk percakapan dan postingan.
Hughas merasa berada di masa yang menakutkan ketika harus terus khawatir tentang keselamatan anak-anaknya di sekolah.
"Saya dapat meyakinkan semua bahwa kami akan melakukan apapun untuk memastikan siswa kami aman," ujarnya.
Kini gadis tersebut didakwa sebagai teroris dan ditahan di Pittsburg dengan jaminan sebesar $ 250.000 atau senilai Rp 3,5 miliar.
Dia didakwa pada Senin (16/9/2019) lalu, dan akan maju ke pengadilan berikutnya pada 27 September 2019 mendatang.
Jika terbukti bersalah Wilson akan dipenjara selama 10 tahun.
(*)