Grid.ID - Menstruasi merupakan siklus biologis yang terjadi pada seorang wanita.
Proses ini berlangsung sebulan sekali.
Datang bulan yang dialami oleh wanita sering diikuti dengan beberapa efek.
Salah satunya adalah rasa kram yang rasanya sedikit menyiksa.
(BACA: Hati-hati, Wanita yang Derita Migrain Berpotensi Terkena Penyakit Mematikan)
Terkadang kram ini bisa terasa sedang namun ada juga yang parah.
Dilansir Grid.ID dari laman instyle menyebutkan bahwa efek kram yang dirasakan wanita saat menstruasi bisa juga menandakan ada yang kurang beres dalam tubuhnya.
Berikut penjelasannya.
1.Jenis kram yang sangat sakit
Menurut seorang dokter, jika menstruasi seorang wanita menjadi tidak teratur dan sangat sakit, kemungkinan besar ada masalah.
Beberapa penyebab umumnya adalah penggumpalan darah yang berlebihan yang diakibatkan perubahan faktor fisik dan kondisi psikologis seperti stres, kelainan tiroid dan hormon, sindrom ovarium polikistik.
(BACA: 4 Kebiasaan Sederhana yang Bisa Menghindari Migrain, Apa Saja ya?)
2.Jenis kram dengan rasa sakit ringan
Kram jenis ini sering diabaikan padahal bisa saja menginidikasikan tanda kista yang pecah, infeksi kandung kemih, kehamilan atau endometriosis.
3.Jenis kram yang kebal dengan beberapa obat
Jika kram yang kamu alami saat menstruasi kebal terhadap beberapa obat seperti ibuprofen, obat antiinflamasi kemungkinan mengindikasikan endometriosis.
Segera periksakan dirimu ke dokter.
(BACA: Tambah Energi Tanpa Minum Kopi, Gimana Caranya?)
4.Jenis kram di satu sisi saja
Jika jenis kram ini yang sering kamu alami kemungkinan rahimmu bersandar pada satu sisi.
Secara anatomi rahim seorang wanita bisa bersandar ke bagian kana atau kiri di panggulnya.
5.Sakit kepala saat menstruasi
Jika kamu mengalami sakit kepala saat menstruasi bisa menjadi sinyal bahwa terjadi perubahan hormon pada tubuhmu.
Saat menstruasi perubahan hormon akan memicu banyak gejala yang tidak menyenangkan dan sakit kepala adalah salah satu gejalanya. Perubahan estrogen dan progesteron selama siklus menstruasi dapat memperburuk sakit kepala, terutama migrain. (*)