Find Us On Social Media :

Setelah Kasus Rasis, H&M Kembali Dikritik Masalah Hak Paten

By Alfa Pratama, Kamis, 8 Februari 2018 | 20:09 WIB

Salah gerai H&M di Tokyo Jepang.

Grid.ID - Setelah kasus iklan rasis, peritel fashion asal wedia, H&M kembali tersandung masalah. 

H&M kembali meminta maaf kepada musisi karena menggunakan lagu 'tanpa persetujuan'

Permintaan maaf kepada seorang musisi setelah mendapatkan kritikan karena menggunakan lagunya tanpa izin.

Harvey Sutherland, musisi tersebut, mengatakan lagu miliknya berjudul Bamboo digunakan dalam iklan H&M yang ditayangkan di akun Instagram peritel tersebut pada Senin, (5/2/2018).

Ketika awalnya ditanya tentang lagu oleh pengguna Instagram lainnya, H & M menjawab bahwa lagu itu diproduksi secara khusus untuk H&M dan tidak memiliki nama.

(Karena Desain Tulisan di Kaos Ini, Akhirnya H&M Meminta Maaf)

Namun, H&M kemudian menghapus iklan tersebut setelah Harvey Sutherland mempertanyakannya.

"Kami meminta maaf dan telah mengapus konten yang menggunakan musik tersebut dari seluruh akun media sosial kami," demikian permintaan maaf H&M yang dikutip Grid.ID dari BBC.com.

Harvey Sutherland, musisi yang memilki nama asli Mike Katz, telah berkomentar beberapa kali mengenai lagu yang dipakai oleh H&M.

Dalam salah satu komentarnya, dia meminta peritel tersebut supaya menghubunginya secara langsung (direct message) dan membuat kesepakatan.

(Diselamatkan Setelah 12 Jam Terkurung, Inilah Kondisi Korban Kedua Longsor di Bandara Soetta)

Menurut Australian Broadcasting Corporation, musisi tersebut juga telah bekerja sebagai pengacara untuk perusahaan yang mengkhususkan diri pada hak kekayaan intelektual.

Pengguna instagram lainnya  juga menunjukkan mendukung apa yang dilakukan oleh Harvey Sutherland. 

Beberapa di antaranya mendukung dengan cara menggunakan tagar #payharvey.

Dalam pernyataannya pada hari Rabu (7/2/2018), H&M mengatakan bahwa mereka telah menghubungi musisi tersebut.

(Lagi, Airport Fashion Victoria Beckham di Tahun 2018 Mencuri Perhatian Kamera Wartawan Mode)

Namun Harvey Sutherland tidak berkomentar lebih jauh. Katz tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Bulan lalu, H&M juga mendapatkan kritikan atas iklan yang berbau rasis.

Iklan H&M menampilkan anak lelaki berkulit hitam dan mengenakan sweater bertulisan 'the coolest monkey in the jungle' atau 'monyet paling keren di hutan'.

Hennes & Mauritz AB merupakan sebuah perusahaan multinasional yang memproduksi busana.

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1947.

Perusahaan ini menghasilkan berbagai macam produk pakaian.

Bermarkas di Stockholm dan beroperasi lebih dari 28 negara dengan mempekerjakan 60.000 pekerja.(*)

(Lagi, Maskapai Garuda Indonesia Raih Penghargaan 5-Star Airline 2018)