Selama pergolakan di mana Saxon, Angles, Picts, Visigoths, dan Hunnics menyerbu daratan Eropa, orang-orang kaya dari warga Roma-Inggris mengubur barang-barang mereka yang paling berharga sehingga tidak ada yang menemukan mereka.
Penemuan harta ini dikreditkan sebagai kisah Hoxne Hoard.
Hoxne Hoard, dipresentasikan sebagai salah satu penemuan terbesar dari harta karun Romawi kuno yang pernah ada.
Baca Juga: Lokasinya Bertetangga dengan Indonesia, Inilah Kota Paling Berbahaya di Dunia
Temuan ini begitu penting dan menarik perhatian British Museum, mereka juga bersedia membayar temuan ini dengan harga sekitar 3,8 juta dolar Amerika atau sekitar Rp53 miliar.
Namun, karena harga yang terlalu mahal pada saat itu, pihak museum sampai meminta bantuan dari National Art Collection Fund, untuk menebus temuan itu.
Hingga hari ini, harta bersejarah itu masih dipajang dan dipamerkan di British Museum, bersama dengan palu milik Whatling.
Menurut penelitian, barang-barang yang ditemukan di Hoxne Hoard beberapa di antaranya adalah benda pribadi.
Beberapa benda ini terdapat nama seprti misal 'Aurelius Ursicius' kemudian ada gelang emas tertulis nama Utere Felix Domina Luliana'.
Sampai saat ini peneliti belum bisa menyimpulkan siapa nama-nama tersebut, namun selera perhiasan mereka dikatakan sangat luar biasa, dan terlampau mewah. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul, “Cari Palu yang Hilang, Petani Ini Malah Temukan Harta Karun Romawi Senilai Rp53 Miliar”