Laporan Wartawan Grid.ID, Andika Thaselia Prahastiwi
Grid.ID - Saat kamu menggigit sepotong daging, yang ingin kamu rasakan adalah : lembut seratnya, rasa yang menggoda, dan sensasi daging yang juicy.
Rasa dan kelembutan bergantung pada jenis daging yang digunakan, kandungan lemak, usia hewan saat dipotong, dan tingkat kematangan.
Sementara agar daging tetap lembab dan juicy, bergantung pada bagaimana metode memasak dan seberapa segar daging saat diolah.
Umumnya daging segar punya tingkat kelembaban yang sama.
Tapi kalau kamu salah mengolahnya, bisa-bisa daging menjadi keras dan kering.
( BACA JUGA: Duh, Masakanmu Terlalu Pedas? Tenang, Begini 5 Cara Gampang Meminimalisir Rasa Cabainya )
Mengutip dari laman The Spruce, seharusnya sesaat setelah mengolah daging baik itu dipanggang ataupun digoreng, daging harus diistirahatkan atau didiamkan selama beberapa waktu.
Mengistirahatkan daging bertujuan untuk menjaga daging tetap lembut dan juicy saat dikonsumsi.
Saat dipanaskan, jaringan dalam daging akan menyusut dan membuat semua cairan di dalam daging keluar.
Cairan ini adalah zat protein alami yang terkandung dalam daging, disebut dengan myoglobin.
( BACA JUGA: Boleh Nggak sih Konsumsi Cokelat Saat Sarapan? )
Jika kita langsung memotong daging yang masih dalam keadaan panas, maka seluruh myoglobin dalam daging akan terbuang.
Mendinginkan atau mengistirahatkan daging sejenak akan membuat jaringan pada daging lebih rileks dan distribusi myoglobin akan kembali merata.
Myoglobin ini selain membuat daging lebih juicy juga makin memperkuat rasa dari daging loh.
Berapa lama sebaiknya daging didiamkan?
( BACA JUGA: Violet Jessop, Korban Selamat Tragedi Titanic yang Nyaris 3 Kali Tenggelam Dalam Kecelakaan Kapal )
Sepuluh menit adalah waktu yang ideal untuk mengistirahatakan daging apabila ingin dikonsumsi dalam kondisi hangat.
Jadi, saat pesta barbecue mendatang jangan langsung iris daging yang baru dipanggang ya! (*)