Laporan wartawan Grid.ID, Pradipta R
Grid.ID – Sebagai salah satu penyakit yang diwaspadai, HIV memerlukan perhatian khusus.
Terutama pada aspek pencegahan.
Telah diketahui bahwa penyakit ini belum juga ditemukan obatnya.
(BACA : Tampilkan Karakter Rumahmu dengan 4 Inspirasi Warna Pintu Depan Ini )
Sehingga pencegahan adalah langkah awal yang sangat tepat.
Penyakit ini menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.
Sehingga membuat penderitanya lemah dan rentan terhadap infeksi.
Langkah pencegahan yang sering digalakkan seperti penggunaan kondom, tidak bergantian menggunakan jarum suntik, dan sebagainya.
Ada baiknya pula untuk melakukan tes, apakah tubuh kita terinveksi oleh virus ini atau tidak.
Lalu kapan sebaiknya kita mendapatkan tes HIV?
Berikut penjelasannya yang dilansir Grid.ID dari laman Times.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau The Centers for Disease Control and Prevention (CDC), saat ini merekomendasi setiap orang dari usia 13 sampai 64 tahun harus mengikuti uji HIV setidaknya satu kali.
Setidaknya lakukan tes ini di usia 15 tahun, khususnya untuk kalian yang telah aktif secara seksual.
Para peneliti dari CDC yang merekomendasikan diagnosa HIV, melihat angka yang tinggi terhadap infeksi ini di tahun 2009-2013.
Pada periode tersebut, tingkat infeksi tertinggi berada pada orang dengan rentan usia 22-25 tahun.
Menentukan usia untuk pengujian yang paling efektif adalah pada usia 25 tahun.
Usia ini menjadi usia yang efektif dari segi pengendalian virus yang berkembang.
Namun jika kamu telah aktif secara usia sejak usia dini.
(BACA : Kulit Berubah saat Menstruasi? Rawat dengan Cara Ini, Mau Tahu? )
Ada baiknya untuk memeriksakannya lebih cepat. (*)