Find Us On Social Media :

Sebelum Olimpiade Musim Dingin di Korsel Diteror Virus, Mantan Agen Korut Sudah Pernah Beri Peringatan Keras

By Ahmad Rifai, Jumat, 9 Februari 2018 | 14:22 WIB

Norovirus mengganggu Olimpiade Musim Dingin 2018 | Montase dari Time.com/Screenshot

Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai

Grid.ID - Olimpide Musim Dingin 2018 di Korea Selatan dilanda wabah virus yang cukup menakutkan.

Tercatat, ada 54 kasus yang dikonfirmasi muncul di Pyeongchang.

Virus yang tengah menjangkiti disebut sangat menular.

86 orang termasuk di antaranya petugas keamanan menjadi 'tumbal' seperti dikutip wartawan Grid.ID dari Metro.co.uk. 

(Baca juga: Beragam Foto Cantiknya Perempuan Korut, Ramai-Ramai Menyeberang Demi Dukung Korsel, Ada Apa dengan Kim Jong Un?)

Belum dapat dipastikan apakah virus yang dimaksud, norovirus, masih akan mencari korban.

Atas kejadian ini, banyak yang kemudian dibawa ke rumah sakit akibat menderita diare parah dan muntah-muntah.

Kasus ini setidaknya cukup berdampak bagi jalannya acara.

Ada 1200 panitia yang harus ditarik dari lokasi olimpiade untuk dikarantina.

Sebagai gantinya, 900 personil tertara dikerahkan untuk menggantikan mereka.

(Baca juga: Lebih Dikenal Sebagai Diktator Asal Korea Utara, Kamu Akan Terkejut Saat Menengok Masa Lalu Kim Jong Un)

Norovirus kadang-kadang juga disebut sebagai fenomena muntah-muntah yang umum terjadi pada musim dingin.

Dijelaskan, penyebabnya adalah peradangan pada lambung dan usus.

Kekacauan dapat terjadi akibat racun bakteri atau infeksi virus yang menyebabkan sakit perut, muntah, serta diare.

Tidak menutup kemungkinan, korban yang terjangkiti juga mengalami demam maupun sakit kepala.

(Baca juga: Saat Berpidato Suaranya Terdengar Lebih Lirih, Benarkah Kim Jong Un Tengah Sakit Parah?)

Upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin rencananya akan diselenggarakan hari jumat (9/2/2018).

Sebelumnya memang sudah muncul kekhawatiran tentang parahnya derajat suhu di Pyeongchang.

Kembali dikutip dari Metro.co.uk, diperkirakan suhu akan mencapai -10 Celcius. 

Demi mencegah kian meluasnya norovirus, juru bicara acara, Christophe Dubi  menyebut sirkulasi dan kontrol makanan serta minuman akan lebih diperketat.

(Baca juga: Donald Trump Siap Berbicara dengan Kim Jong Un, Ini Syaratnya)

Terkait virus yang bikin geger ini, dalam kesempatan berbeda, seorang mantan mata-mata Korea Utara ternyata pernah memberi peringatan keras.

Ia berkata agar tidak mempercayai niat Kim Jong Un untuk berkolaborasi dalam helatan olimpiade yang diselenggarakan di Pyeongchang.

Sebelumnya, Korea Utara dan Korea Selatan resmi menjadi rekan satu tim di bawah bendera Unifikasi Korea.

Ada 10 atlet Korea Utara yang akan berpartisipasi ditambah 12 pemain yang tergabung bersama dalam tim hoki es perempuan.

(Baca juga: Mengaku Jauh Lebih Besar dan Dahsyat Ketimbang Milik Kim Jong Un, Benarkah Donald Trump Punya Tombol Nuklir Sungguhan?)

Dulu, Kim Hyon Hui merupakan seorang agen Korea Utara yang bertanggung jawab atas pemboman pesawat Korean Air pada tahun 1987.

Dalam tragedi tersebut, ada 115 jiwa orang yang tewas.

Aksi tersebut, ungkapnya kepada NBC News, diperintahkan oleh Kim Jong Il, ayah Kim Jong Un.

Tujuannya adalah menyakiti Korea Selatan yang pada saat itu akan menyelenggarakan Olimpiade 1988 di Seoul.

(Baca juga: Punya Riwayat Penyakit Jiwa, Hacker Lauri Love Akhirnya Menangkan Pertempuran Lawan Amerika)

"Ketika saya diberi misi, peran yang diberikan adalah untuk mengganggu Olimpiade Seoul."

"Korea Utara berpikir penyelenggaraaan olimpiade akan secara permanen membagi Korea dan tentu membuat Korea Selatan jauh lebih kuat secara ekonomi."

"Jadi, saya diperintahkan untuk menyakiti Korea Selatan dengan menghajar penerbangannya."

(Baca juga: Ciptakan Kacamata Penangkal CCTV, Seorang Kreator Bercerita Mengapa Penting Melindungi Privasi Tiap Orang)

Usai aksi itu, sejumlah koleganya bunuh diri demi menghindari penangkapan.

Kim Hyon Hui akhirnya ditangkap di Bahrain dan kemudian di adili di Korea Selatan.

Ia sebenarnya dijatuhi hukuman mati.

Namun kemudian diampuni dan dibebaskan untuk kemudian hidup dalam perlindungan.

(Baca juga: Mengenal Sosok Frederick Trump, Kakek Presiden Amerika Serikat dan Kehidupan Masa Lalunya)

"Sebagai saksi mata atas teror Korut, saya mengatakan yang sebenarnya dan berada di garis depan untuk mencegahnya kembali terulang," imbuhnya.

Sang mantan agen Korea Utara yakin Kim Jong Un punya niat untuk memanfaatkan olimpiade kali ini bagi kepentingannya sendiri.

"Korea Utara menggunakan olimpiade sebagai senjata."

Sebutnya, Korea Utara berusaha mencoba melepaskan diri dari sanksi dan membebaskan dari isolasi internasional.

Imbuhunya, Cara yang dipakai adalah dengan seakan-akan bergandeng tangan bersama Korea Selatan.

(Baca juga: Sejumlah Akun dan Halaman Orang Palestina Hilang dari Peredaran, Apa yang Sebenarnya Terjadi dengan Facebook?)

Kepada Newsweek, Duyeon Kim, seorang pemerhati geopolitik di Semenanjung Korea, membagikan analisanya.

"Tujuan Korut yang lebih besar tentu juga akan memakai kegiatan internasional untuk menaikkan profilnya."

"Kim Jong Un jauh lebih sadar soal pencitraan Korea Utara daripada ayahnya."

"Citra yang dimaksud adalah untuk mempersepsikan kekuatan nuklir yang kuat namun penuh cinta damai."

(Baca juga: Panggil Aku Ahed Tamimi, Simbol Perlawanan Kids Jaman Now Palestina, Gigit dan Ajak Ribut Pasukan Israel)

Menurut kamu, apakah virus yang meneror Olimpiade Musim Dingin di Korsel ada kaitannya dengan peringatan keras dari mantan agen Korut?(*)