Pernikahan itu dijadwalkan pada bulan November 2018, namun ditunda sampai setidaknya tahun 2020, setelah pelantikan Kaisar Akihito pada bulan April 2019.
Mako mengatakan mereka telah "terburu-buru dalam berbagai hal" dan mereka membutuhkan lebih banyak waktu untuk merencanakan masa depan mereka bersama.
"Kami merasa sangat menyesal telah menyebabkan masalah besar dan beban lebih bagi mereka yang telah dengan rela mendukung kami," kata Mako dalam pernyataan tersebut.
Kei Komuro dan Putri Mako bertemu saat menghadiri sebuah acara di sebuah restoran di Shibuya sekitar enam tahun yang lalu.
Mereka berdua adalah mahasiswa Universitas Kristen Internasional di Tokyo pada saat itu.
Meskipun Mako akan dianggap orang biasa begitu dia menikahi Komuro, kesempatannya untuk naik ke Singgasana raja Jepang akan terbatas.
Hal ini karena posisi raja hanya diteruskan ke ahli waris laki-laki.
Dari 19 anggota keluarga kekaisaran saat ini, hanya tiga laki-laki yang tersisa.
Paman Mako, Pangeran Mahkota Naruhito, diharapkan bisa menggantikan Kaisar Akihito, dengan ayah dan adik laki-lakinya mengikuti Naruhito. (*)