Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID – Siapa yang tak ingiun menjadi putri?
Beberapa film Disney bahkan menceritakan bagaimana seorang wanita biasa menjadi putri.
Begitu banyaknya film dan dongeng yang bercerita tentang putri atau princess sampai-sampai membuat banyak anak wanita bercita-cita menjadi putri.
(BACA: Kisah Cinta Putri Mako dari Kerajaan Jepang, Demi Nikahi Pria ini, Rela Diusir dari Kerajaan)
Namun hal berbeda dilakukan oleh putri Mako.
Putri Mako dari Jepang, justru rela melepas gelar kebangsawanannya demi mengejar cinta.
Tapi siapa sangka, kini setelah segala pengorbanan yang ia lakukan, putri Mako harus menghadapi kenyataan mengejutkan.
Dilansir Grid.ID dari Time, PutriMako, putri tertua berusia 26 tahun Pangeran Akishino, cucu dari Kaisar Akihito menunda pernikahannya dengan Kei Komuro.
"Itu karena ketidakmatangan kami dan kami hanya menyesalinya," kata pasangan tersebut dalam sebuah pernyataan.
"Saya ingin memikirkan pernikahan lebih dalam dan secara konkret dan memberi cukup waktu untuk mempersiapkan pernikahan kita dan setelah pernikahan," ujar mereka.
Pada musim semi yang lalu, Putri Mako mengumumkan bahwa dia melepaskan status kebangsawanannya untuk menikahi kekasihnya yang adalah orang biasa.
Pernikahan itu dijadwalkan pada bulan November 2018, namun ditunda sampai setidaknya tahun 2020, setelah pelantikan Kaisar Akihito pada bulan April 2019.
Mako mengatakan mereka telah "terburu-buru dalam berbagai hal" dan mereka membutuhkan lebih banyak waktu untuk merencanakan masa depan mereka bersama.
"Kami merasa sangat menyesal telah menyebabkan masalah besar dan beban lebih bagi mereka yang telah dengan rela mendukung kami," kata Mako dalam pernyataan tersebut.
Kei Komuro dan Putri Mako bertemu saat menghadiri sebuah acara di sebuah restoran di Shibuya sekitar enam tahun yang lalu.
Mereka berdua adalah mahasiswa Universitas Kristen Internasional di Tokyo pada saat itu.
Meskipun Mako akan dianggap orang biasa begitu dia menikahi Komuro, kesempatannya untuk naik ke Singgasana raja Jepang akan terbatas.
Hal ini karena posisi raja hanya diteruskan ke ahli waris laki-laki.
Dari 19 anggota keluarga kekaisaran saat ini, hanya tiga laki-laki yang tersisa.
Paman Mako, Pangeran Mahkota Naruhito, diharapkan bisa menggantikan Kaisar Akihito, dengan ayah dan adik laki-lakinya mengikuti Naruhito. (*)