Grid.ID - Kabut asap yang terjadi di Riau membuat diketahui telah menelan banyak korban.
Mulai dari banyaknya satwa dilindungi yang mati terpanggang saat kebakaran hutan, hingga burung-burung tewas akibat tebalnya kabut asap.
Tak hanya itu, saking parahnya kabut asap disebut-sebut menjadi penyebab salah satu bayi berusia 3 hari meninggal dunia di Riau.
Seperti yang diketahui, kebakaran hutan dan lahan atau karhutla menyebabkan masyarakat resah.
Berdasarkan hasil deteksi hotspot (titik api) BMKG menunjukkan terdapat 57 titik panas yang berpotensi terbakar berkisar 81-100 persen.
Selain itu, ada 53 titik panas yang potensi kebakaran berkisar antara 71-80 persen di 10 kabupaten atau kota hingga Senin (9/9/2019).
Dilansir Grid.ID dari Tribunnews, Kepala Dinas Kesehatan Riau, Yohanes mengatakan bahwa sejak Agustus terakhir, Indeks Standar Pencemaran Udara atau ISPU di wilayah Kalimantan turun naik di angka 400-an.
Angka tersebut termasuk dalam kategori kualitas udara yang membahayakan.