Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID – Setiap anak pasti akan melakukan apapun untuk melindungi dan menyelamatkan kedua orang tua mereka.
Bahkan dalam keadaan perang sekalipun, anak yang berbakti pada orang tuanya akan berusaha melakukan apapun untuk membuat mereka aman.
Namun sebuah penyesalan muncul dari seorang pekerja penyelamat di Suriah.
Dilansir Grid.ID dari akun Twitter @channeltherag, sebuah tim pekerja penyelamat yang berusaha menyelamatkan seorang warga dari reruntuhan rumah mendadak berubah menjadi haru.
(BACA : Tertimpa Tandon Air, Pria Ini Mampu Selamat Tanpa Luka Sedikit Pun, Ajaib!)
"Sorry mother, I couldn't save you!" A heartbroken rescue worker was unable to save his mother after Assad-Russia warplanes bombed their home in Madira town in besieged Eastern Ghouta today. pic.twitter.com/v1Q7spcMQN
— ChannelTheRage (@channeltherage) February 8, 2018
Pasalnya, seorang pekerja penyelamat menyesal tidak dapat menyelamatkan ibunya.
Pekerja itu terdengar berkata "Maaf ibu, aku tidak bisa menyelamatkanmu!".
Ia rupanya tak dapat menyelamatkan ibunya setelah pesawat tempur pemerintah Suriah di bawah presiden Assad yang berkolaborasi dengan Rusia membom rumah mereka di Kota Madera di Ghouta Timur yang terkepung.
Video mengharukan yang diunggah pada (8/2/2018) tersebut telah ditonton sebanyak lebih dari 2,8 ribu kali di twitter.
Sedikitnya ada 27 orang tewas dan 60 lainnya luka-luka pada hari Rabu, (7/2/2018).
Dilansir Grid.ID dari lokal10.com, korban berjatuhan dalam serangan udara pemerintah Suriah berada di tiga kota di Ghouta yang dikuasai pemberontak, dekat Damaskus.
(BACA : Hati-hati Loh! Tren Menyetrika Rambut Bisa Picu Kebakaran)
Hal tersebut disampaikan oleh Syrian Observatory for Human Rights, (SOHR).
Dua belas anak termasuk di antara korban tewas dalam insiden tersebut.
Serangan tersebut adalah serangan yang terjadi di hari ketiga.
Serangan itu dilancarkan pada wilayah yang terkepung, di sebelah timur ibukota Suriah.
Lokasi tersebut telah menjadi sasaran pasukan Suriah yang didukung Rusia.
(BACA : Sudah Menanggalkan Gelar Kebangsawanannya, Putri Mako Malah Menunda Pernikahannya)
Sedikitnya 80 orang, termasuk 19 anak-anak dan 20 perempuan tewas dan 160 lainnya cedera dalam pemboman berat pada hari Selasa, kata SOHR.
Sayangnya, hingga berita ini diturunkan belum diketahui identitas pria pekerja penyelamatan tersebut dan bagaimana kondisi ibunya yang menjadi korban dalam video tersebut.(*)