Find Us On Social Media :

Ogah Akui Telah Paksa Anaknya Mengemis untuk Beli Sabu dan Judi, Ibu Asal Aceh Ini Justru Ludahi Awak Media Ketika Ditanya

By Agil Hari Santoso, Minggu, 22 September 2019 | 08:29 WIB

Ogah Akui Telah Paksa Anaknya Mengemis untuk Beli Sabu dan Judi, Ibu Asal Aceh Ini Justru Ludahi Awak Media Ketika Ditanya

 

Grid.ID - Kasus orangtua memaksa anaknya mengemis di jalanan akhir-akhir ini membuat heboh warga Lhokseumawe, Aceh.

Seorang bocah 9 tahun, MS (9) dipaksa orangtuanya untuk mengemis di jalanan kota Lhokseumawe.

Ditambah lagi, MS juga disiksa dan dirantai oleh orangtuanya, MI (39) dan UG (38) jika pulang tak membawa uang hasil mengemis.

Baca Juga: Nenek 85 Tahun Ditemukan Tewas dengan Tangan Terikat Usai Dirampok dan Diperkosa, Polisi Justru Curigai Anak Korban

Kekejaman MI dan UG kepada anaknya sendiri ini terungkap ke publik setelah tetangganya melaporkan kasus ini ke personel Babinsa Koramil Banda Sakti pada Rabu (18/9/2019) lalu.

Dari laporan tersebut, seorang anggota TNI pun langsung mendatangi kediaman korban.

Sang TNI langsung meminta UG dan MI untuk melepas anaknya yang masih dirantai di lantai.

Video penyelamatan MS oleh anggota TNI ini pun sempat viral di media sosial.

Baca Juga: Diajak Ngobrol Lalu Dibekuk dan Diseret ke Helikopter, Inilah Cara Unik TNI Tangkap Pelaku Pembakaran Hutan dan Lahan di Riau

Pada video yang beredar di media sosial yang kemudian dilansir oleh Tribun Video itu, ibu kandung korban mengaku tega merantai anaknya agar korban tak melarikan diri dari rumah.

Begitu pula dengan ayah tiri korban, MI, yang juga mengatakan jika rantai tersebut dipakai guna mencegah MS lari dari rumah.

Namun setelah kasus ini diselidiki oleh penyidik Polres Lhokseumawe, fakta sebenarnya yang mengejutkan pun terungkap.

Baca Juga: Kisah Yuni, Ibu Muda Asal Banyumas yang Tak Menyangka Lahirkan Bayi Kembar 4: Awalnya Cuma Dua!

Mengutip Kompas.com, Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe AKP Indra T Herlambang mengatakan jika MS telah dipaksa mengemis oleh orangtuanya selama 2 tahun, sejak berumur 6 tahun.

Tak cuma dipaksa mengemis di jalan, siksaan juga menanti korban jika tak membawa uang saat pulang.

Kedua orangtua MS memukul dan merantai korban jika tak membawa uang hasil mengemis minimal Rp 100 ribu per hari.

“Jika anak ini pulang tanpa membawa uang hasil mengemis minimal Rp 100 ribu, maka anak tersebut kembali mendapat kekerasan,” ungkap Indra.

Baca Juga: Disebut Berkhasiat, Air Kuburan Mbah Pani yang Berubah Jadi Tawar Usai Ritual Topo Pendem Kini Bebas Diambil Warga

Usai ditetapkan menjadi tersangka, fakta lain yang tak kalah mengejutkan pun muncul.

Mengutip Serambinews, uang hasil mengemis korban, ternyata dipakai kedua orangtuanya untuk bermain judi dan membeli judi.

"Begitu dia (korban) pulang, ibunya langsung ambil uang buat beli sabu-sabu.

Baca Juga: Diajak Ngobrol Lalu Dibekuk dan Diseret ke Helikopter, Inilah Cara Unik TNI Tangkap Pelaku Pembakaran Hutan dan Lahan di Riau

"Hasil tes urine ibunya juga positif sabu-sabu.

"Ayahnya pakai uang hasil mengemis anaknya itu main judi," lanjut Indra.

Jika tak mendapat uang untuk beli sabu dan main judi, kedua tersangka pun tak segan memukuli anaknya.

"Bahkan pernah dipukul dengan palu. Ini sungguh memilukan," imbuhnya.

Baca Juga: Hendak Dibayar Rp 3 Miliar hingga Diteror Preman, Wanita Ini Tetap Menolak Pindah dari Rumah Reyotnya yang Berada di Tengah Apartemen Mewah Tanah Abang!

Meski barang bukti menunjukkan jika kedua tersangka terbukti menyiksa anaknya, MI dan UG justru tak mengakui perbuatannya.

Ogah mengakui perbuatan kejinya, ibu kandung korban, UG, bahkan sampai ludahi dan nyaris memukul wartawan yang bertanya kepadanya.

"Apa foto-foto saya? Apa wawancara saya? puih," kata tersangka, sembari meludahi wartawan berulang kali.

Baca Juga: Bukan di Indonesia, BNN Ungkap Lokasi Video Viral Rendang Isi Narkoba

Bahkan, UG juga hampir memukul wartawan lain yang berada di lokasi, meski tangannya telah diborgol oleh aparat.

"Saya hampir kena, untuk sempat ngelak," ucap seorang wartawati, Try Vani, yang nyaris dipukul UG.

Petugas kepolisian yang berjaga pun langsung mengamankan pelaku dan menyeretnya kembali ke penjara.

(*)