Find Us On Social Media :

Dianggap sebagai Alternatif Pengganti Rokok, Vape Justru Miliki Banyak Dampak Negatif Dibanding Positif

By Novia, Senin, 23 September 2019 | 11:46 WIB

Dampak buruk memilih mengganti rokok dengan vaping

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti

Grid.ID - Anggapan vape sebagai alternatif pengganti rokok ini ternyata sangat tidak dibenarkan.

Adanya delapan kematian yang dilaporkan di Amerika Serikat, kini terus bertambah setiap hari.

Melansir dari Toronto Sun pada Senin (23/9/2019), dinas kesehatan di Kanada yaitu daerah Ontario dan British Columbia sedang menyelidiki empat kasus penyakit paru-paru kronis.

Baca Juga: Hati-Hati! Vape Dapat Membuat Pria Menjadi Tidak Subur

"Satu dari tiga kemungkinan adalah terkait dengan produk vaping," jelas Globe dan Mail.

Kini, New York dan Michigan telah melarang penjualan vaping rasa.

Sementara, Presiden Donald Trump telah mengumumkan akan segaera menghapus rokok elektronik dari seluruh toko di Amerika Serikat.

Baca Juga: Anggap Vape Lebih Aman Dibandingkan Rokok, 22 Remaja AS Derita Gangguan Pernapasan dan Penyakit Serius

Namun larangan penggunaan vape ini akan menjadi tantangan, seperti yang di ungkapkan Robert Schwartz, ilmuwan senior di Lembaga Penelitian Kebijakan Kesehatan Mental dan Pusat Ketergantungan (CAMH).

"Larangan total akan menjadi tantangan bagi pemerintah (federal) untuk dilakukan," ungkap Schwartz.

Apalagi, kata Schwartz, penyakit akibat vaping masih relatif rendah dan masih memerlukan banyak penelitian untuk menangani masalah ini.

Baca Juga: Setahun Pakai Vape Krena Ikuti Trend, Paru-Paru Remaja 18 Tahun ini Menghitam Seperti Berlubang

Meskipun begitu, Schwartz membenarkan bahwa vaping membawa kerusakan hingga membunuh dalam jangka panjang.

Pembatasan dan larangan iklan vaping ini akan terus ditegakkan.

Hal ini juga didukung oleh Menteri Kesehatan di Ontario, Cristine Elliott, yang mengeluarkan data statistik dan informasi identifikasi terkait penyakit paru-paru yang diderita pengguna vaping.

Baca Juga: Dikira Aman, Pemuda 18 Tahun Ini Nyaris Tewas Meski Baru Pakai Vape Setahun: Tertawa Saja Sakitnya Seperti Serangan Jantung!

Di Amerika Serikat telah mengonfirmasi terkait meningkatnya jumlah korban menjadi 530 orang, delapan di antaranya telah meregang nyawa.

Namun, sejauh ini di daerah Ontario dan British Columbia belum ada kematian terkait vaping, tetapi sudah ada empat kasus terkait penyakit tersebut.

Loren Vanderlinden, manajer kebijakan publik dengan Tronoto Public Healty, juga diminta untuk terus mengingatkan secara aktif mengenai kesadaran bahaya rokok elektronik.

Baca Juga: Sudah di Label Nicotine-Free, Peneliti Australia Ungkap Cairan Vape Mengandung Nikotin

"Membantu mengingatakan resiko produk vape dan untuk mendidik masyarakat terutama anak-anak, remaja, dan orang tua," ujar Loren.

(*)