Grid.ID - Perjuangan keras para petugas untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan alias karhutla di wilayah Kalimantan akhirnya membuahkan hasil.
Sabtu kemarin (21/9/2019), hujan akhirnya turun di sejumlah wilayah karhutla di Kalimantan.
Tentu saja, hujan yang turun ini disambut dengan sorak-sorai para petugas pembasmi karhutla yang sudah sejak lama berjuang memadamkan api.
Detik-detik girangnya para petugas ini terekam dalam video yang diunggah akun Instagram Kepala Badang Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf.
Triawan mengunggah sederet kegembiraan para petugas pembasmi karhutla lewat postingan di Instagram miliknya beberapa hari lalu.
Dalam sejumlah video tersebut, tampak raut bahagia tak bisa disembunyikan dari para petugas yang sudah berjuang keras tersebut.
Video pertama diambil di lokasi Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Tampak hujan begitu derasnya turun di wilayah tersebut.
Saking derasnya, air dalam jumlah banyak tampak tergenang di latar lokasi video tersebut.
Para petugas yang memberi keterangan lokasi turun hujan itu tampak begitu bahagia dan menari di bawah rintik air.
Sementara itu, di dalam video kedua, tampak sejumlah petugas pembasmi karhutla meneriakkan rasa syukurnya karena hujan telah turun.
"Hujan! Terima kasih ya Tuhan!" sorak salah satu petugas yang kemudian disambut bacaan hamdalah oleh petugas lain.
Sejumlah 3 petugas pembasmi karhutla tampak sedang berteduh di sebuah pondok kecil di tengah lahan.
Senyum bahagia tak kuasa terpancar dari wajah para pejuang pemadam kebakaran hutan tersebut.
"Terima kasih ya Allah, hujan!
"Matilah kalian semua api!
"Hujan, terima kasih ya Tuhan!" pekik para petugas dalam video yang diunggah ayah Sherina Munaf tersebut.
Dalam caption postingannya, Triawan Munaf menjelaskan bahwa hujan yang turun di sebagian wilayah karhutla di Kalimantan ini adalah hasil dari TMC atau teknik modifikasi cuaca.
Sebagaimana diberitakan oleh Kompas.com, turunnya hujan di beberapa titik karhutla di wilayah Kalimantan ini merupakan upaya modifikasi cuaca yang dilakukan oleh sejumlah pihak terkait seperti BPPT, BNPT, dan BPBD.
Teknik modifikasi ini dilakukan dengan cara menaburkan garam pada awan potensi hujan.
Volume hujan yang turun diketahui sekitar lebih dari 15 hingga 20 juta meter kubik.
Hujan diprediksi akan terus turun hingga Selasa atau Rabu minggu ini.
Diharapkan, hujan yang turun di wilayah karhutla ini akan membawa dampak signifikan pada masalah kabut asap yang melanda wilayah Kalimantan dan Sumatera. (*)