Find Us On Social Media :

Haru, Pekik Girang Para Petugas Pembasmi Karhutla Saat Kalimantan Diguyur Hujan: Terima Kasih Ya Tuhan! Matilah Kalian Semua Api!

By Andika Thaselia, Senin, 23 September 2019 | 14:35 WIB

Hujan akhirnya turun di sejumlah wilayah karhutla di Kalimantan. Para petugas pembasmi kebakaran hutan dan lahan ini pun tampak bersorak kegirangan.

Grid.ID - Perjuangan keras para petugas untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan alias karhutla di wilayah Kalimantan akhirnya membuahkan hasil.

Sabtu kemarin (21/9/2019), hujan akhirnya turun di sejumlah wilayah karhutla di Kalimantan.

Tentu saja, hujan yang turun ini disambut dengan sorak-sorai para petugas pembasmi karhutla yang sudah sejak lama berjuang memadamkan api.

Baca Juga: Pasca Dikepung Kabut Asap Akibat Karhutla, Muncul Fenomena Langit Merah Darah di Muaro Jambi, Bikin Warga Ketakutan Tak Berani Keluar Rumah, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Detik-detik girangnya para petugas ini terekam dalam video yang diunggah akun Instagram Kepala Badang Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf.

Triawan mengunggah sederet kegembiraan para petugas pembasmi karhutla lewat postingan di Instagram miliknya beberapa hari lalu.

Dalam sejumlah video tersebut, tampak raut bahagia tak bisa disembunyikan dari para petugas yang sudah berjuang keras tersebut.

Baca Juga: Tak Hanya Tawarkan Bantuan ke Indonesia, Mahathir Mohamad Siap Sikat Perusahaan Malaysia yang Jadi Biang Kerok Bencana Karhutla

Video pertama diambil di lokasi Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Tampak hujan begitu derasnya turun di wilayah tersebut.

Saking derasnya, air dalam jumlah banyak tampak tergenang di latar lokasi video tersebut.

Baca Juga: Kerja Keras Padamkan Api Karhutla, Para Petugas Kisahkan Pengalaman Unik Saat Terjun di Lapangan, Mulai Temukan Hewan Langka Raksasa Hingga Diusir Beruang Buas

Para petugas yang memberi keterangan lokasi turun hujan itu tampak begitu bahagia dan menari di bawah rintik air.

Sementara itu, di dalam video kedua, tampak sejumlah petugas pembasmi karhutla meneriakkan rasa syukurnya karena hujan telah turun.

"Hujan! Terima kasih ya Tuhan!" sorak salah satu petugas yang kemudian disambut bacaan hamdalah oleh petugas lain.

Baca Juga: Viral, Video Curhat Oknum Petugas Pemadam Api Karhutla, Serukan Pesan Pada Mahasiswa dan Aktivis yang Hanya Koar-koar Ikut Demo Jadi Kontroversi, Petugas : Nggak Guna Kalian Ribut-ribut, Apinya Dari Sini!

Sejumlah 3 petugas pembasmi karhutla tampak sedang berteduh di sebuah pondok kecil di tengah lahan.

Senyum bahagia tak kuasa terpancar dari wajah para pejuang pemadam kebakaran hutan tersebut.

"Terima kasih ya Allah, hujan!

Baca Juga: Bayi Usia 3 Hari Tewas dengan Bibir Menghitam Diduga Akibat Kabut Asap Karhutla, Seorang Ayah di Riau Cuma Bisa Nangis Pasrah

"Matilah kalian semua api!

"Hujan, terima kasih ya Tuhan!" pekik para petugas dalam video yang diunggah ayah Sherina Munaf tersebut.

Dalam caption postingannya, Triawan Munaf menjelaskan bahwa hujan yang turun di sebagian wilayah karhutla di Kalimantan ini adalah hasil dari TMC atau teknik modifikasi cuaca.

Baca Juga: Terkepung Kobaran Api Karhutla Sampai Terjebak di Atas Pohon dengan Luka Tembak, Sepasang Orangutan Ditemukan dalam Kondisi Memprihatinkan

Sebagaimana diberitakan oleh Kompas.com, turunnya hujan di beberapa titik karhutla di wilayah Kalimantan ini merupakan upaya modifikasi cuaca yang dilakukan oleh sejumlah pihak terkait seperti BPPT, BNPT, dan BPBD.

Teknik modifikasi ini dilakukan dengan cara menaburkan garam pada awan potensi hujan.

Volume hujan yang turun diketahui sekitar lebih dari 15 hingga 20 juta meter kubik.

Baca Juga: Kondisi Memprihatinkan Bara dan Arang, Sepasang Orangutan Bertahan Hidup di Sebuah Ranting Pohon yang Dikepung Kobaran Api Karhutla, Saat Diselamatkan Alami Dehidrasi dan Ditemukan Peluru di Tubuhnya

Hujan diprediksi akan terus turun hingga Selasa atau Rabu minggu ini.

Diharapkan, hujan yang turun di wilayah karhutla ini akan membawa dampak signifikan pada masalah kabut asap yang melanda wilayah Kalimantan dan Sumatera. (*)