Find Us On Social Media :

Kerusuhan di Wamena Buat Warga Panik, Rumah Hangus Dibakar Sampai Pegawai Supermarket Nekat Loncat dari Lantai 2

By Siti Maesaroh, Senin, 23 September 2019 | 18:45 WIB

Ilustrasi kerusuhan

Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Maesaroh

Grid.ID - Kota Wamena di Papua kembali bergejolak usai terjadinya kerusuhan.

Kerusuhan tersebut terjadi di sepanjang jalan dan menyebabkan kerugian dan kepanikan di masyarakat.

Melansir dari Kompas.com pada Senin (23/9/2019), kerusuhan itu pecah akibat unjuk rasa yang dilakukan oleh pelajar di Wamena.

Baca Juga: Veronica Koman Ditetapkan Sebagai Tersangka Kerusuhan Asrama Papua, Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia Buka Suara: Orang Lain Jadi Takut Bersuara Soal Papua!

Kerusuhan itu dipicu karena adanya desas-desus ucapan bernada rasial dari guru terhadap siswanya yang menyebabkan mereka turun ke jalan.

Entah siapa yang awalnya memulai, hal itu menjadi meluas ke mana-mana dan memicu rasa amarah dari para pelajar.

Akibat dari aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh itu, beberapa masyarakat yang tak tahu apa-apa ikut menjadi korban.

Baca Juga: Intip Sosok Veronica Koman, Tersangka Provokasi Kasus Kerusuhan Asrama Papua di Surabaya, Ternyata Bukan Orang Sembarangan!

Menurut laporan, rumah di sepanjang jalan kota Wamena hangus terbakar.

Siregar, salah satu korban menjelaskan jika ruko sekaligus rumahnya ikut terbakar.

"Kami hanya bawa badan. Sepanjang jalan, rumah-rumah hangus," kata Siregar dikutip dari Kompas.

Baca Juga: Massa Lakukan Blokade Jalan Hingga Bakar Gedung DPRD Papua Barat, Berikut Kronologi Kerusuhan di Manokwari

Selain itu, Mama Silvi yang rumahnya juga terbakar sedih karena tak tahu apa-apa tetapi ikut terkena dampak dari kericuhan itu.

''Kami salah apa. Kenapa rumah kami dibakar," kata Mama Silvi.

Selain rumah, Supermarket Yuda dengan investasi ratusan juta Rupiah juga dibakar.

Beruntung, seluruh pegawainya selamat.

"Kami pegawai Yuda selamat. Tapi banyak di antara kami terluka karena lompat dari lantai 2," kata salah seorang pegawai Yuda.

Baca Juga: Bukan Karena Digigit Ular Derik, Anggota Brimob di Papua Tewas Karena Gigitan Death Adder yang Masih Keluarga Kobra

Saat kericuhan terjadi, aparat keamanan yang terdiri dari polisi dan TNI mencoba untuk memukul para demonstran.

Kejadian tersebut terlangsung selama 4 jam, dan suara tembakan juga tampak terdengar.

Kapolda Papua Irjen Rudolf A Rodja mengatakan jika kerusahan itu dipicu oleh kabar hoaks perihal ujaran rasial guru ke siswa SMA.

Baca Juga: Putuskan Pensiun Dini, Mayor Inf Sulaiman Hardiman Sempat Unggah Detik-detik Mengharukan Saat Pendeta Nduga Papua Menangis di Pelukan Anggota TNI

"Guru tersebut sudah kami tanya dan tidak ada kalimat rasis, itu sudah kami pastikan."

"Jadi kami berharap masyarakat di Wamena dan di seluruh Papua tidak mudah terprovokasi oleh berita-berita yang belum tentu kebenarannya," tuturnya.

Melansir dari laman Tribunnews pada Senin (23/9/2019) pihak kepolisian tengah mendalami kasus perihal pengrusakan beberapa bangunan dan fasilitas umum.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol), Dedi Prasetyo membeberkan jika kejadian itu sudah ditangani aparat keamanan.

Baca Juga: 19 Tahun Jalan Kaki dari Aceh hingga Papua, Paranormal Asal Pekalongan Ini Ungkapkan Hal Menarik yang Ditemuinya

"Peristiwa di Wamena kejadian tadi pagi sudah ditangani aparat Polri dan TNI, dalam rangka untuk meredam masa dan memitigasi agar kerusuhan tidak meluas," kata Dedi, dilansir Tribunnews.

"Alhamdulilah sampai dengan hari ini, saya mendapat informasi situasi sudah dikendalikan aparat TNI/Polri."

"Selalu kita imbau bersama tokoh greja, agama, para tokoh adat, termasuk pemda untuk tidak terprovokasi penyebaran berita hoax," tambah dia.

(*)