Find Us On Social Media :

Unjuk Rasa Berakhir Ricuh di Makassar, Polisi Tembakkan Gas Air Mata dan Pukul Mundur Mahasiswa yang Demo di Depan Gedung DPRD Sulawesi Selatan

By Asri Sulistyowati, Selasa, 24 September 2019 | 16:59 WIB

Ruas Jl Urip Sumoharjo ditutup total

Laporan Wartawan Grid.ID, Asri Sulistyowati

Grid.ID - Di beberapa kota besar di Indonesia hari ini (24/9/2019) dilanda aksi unjuk rasa besar-besaran oleh ribuan mahasiswa.

Aksi unjuk rasa mahasiswa serentak ini merupakan tindak lanjut dari protes mereka atas kebijakan pemerintah yang akan merevisi Undang-Undang KUHP dan UU KPK.

Salah satu kota yang dilanda aksi unjuk rasa ribuan mahasiswa yakni Kota Makassar.

Baca Juga: Lapaknya Jualan Ikan Digusur, Puluhan Nelayan di Sikka Gelar Aksi Unjuk Rasa : Anak-anak Kami Makan Batu dan Pasir Mulai Kemarin Pak

Dilansir Grid.ID dari TribunMakasar.com, Ribuan mahasiswa masih memblokade ruas Jalan Urip Sumoharjo hingga fly over, salah satu ruas jalan tersibuk di Kota Makassar.

Ribuan mahasiswa ini sebelumnya berkumpul di fly over Makassar. Di lokasi yang berada tak jauh dari kantor DPRD Sulawesi Selatan tersebut, mahasiswa berorasi dan meneriakkan yel-yel protes kepada pemerintah.

Ini merupakan aksi hari kedua. Sehari sebelumnya, ribuan mahasiswa dari berbagai kampus di Makassar juga menggelar aksi pemanasan.

Baca Juga: Aksi Massa 22 Mei: Kapolres Mengiba untuk Berhenti Provokasi, Pengunjuk Rasa Balas Bakar Truk Konsumsi Sahur Brimob

Aksi ini membuat ruas jalan di beberapa titik mengalami gangguan.

Jalan Urip Sumoharjo terpantau macet total, hal yang sama juga terjadi ruas Jalan Perintis Kemerdekaan.

Melansir dari Kompas.com, mahasiswa awalnya menggelar aksi damai di depan kantor DPRD Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Aksi Massa 22 Mei: Warga Jawa Barat Dikabarkan Mulai Berdatangan, Walikota Cimahi Tegaskan Akan Pecat ASN yang Ikut Unjuk Rasa

Namun, tak lama kemudian mahasiswa merusak sebagian pagar depan gedung DPRD Sulawesi Selatan dan membakar karangan bunga yang berisikan ucapan selamat terhadap pelantikan anggota DPRD Sulawesi Selatan periode 2019-2024.

Mahasiswa juga tampak membakar ban dan berteriak revolusi.

Bahkan terjadi bentrokan pada aksi ini, yang bermula ketika ratusan mahasiswa yang baru tiba di depan gedung DPRD hendak memasuki kantor DPRD Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Unjuk Rasa Warnai Sidang Putusan Sela Ratna Sarumpaet

Polisi yang berjaga di lokasi tiba-tiba menghalangi aksi mahasiswa tersebut dengan menggunakan mobil pengurai massa.

Mahasiswa yang kecewa kemudian melempar batu. Polisi lalu membalas dengan menyiram semprotan air dari mobil pengurai massa dan menembakkan gas air mata.

Para mahasiswa lainnya yang sejak awal berorasi di depan gedung DPRD Sulawesi Selatan lalu berhamburan.

Baca Juga: Aksi Bejat Profesor di Balik Unjuk Rasa Puluhan Wanita yang Membawa Semangka

Beberapa mahasiswa meringis lantaran terkena dampak dari gas air mata.

"Tadi ada sebagian mahasiswa yang terprovokasi lalu melempar. Itu yang kami sayangkan," ujar salah seorang mahasiswa dari UIN.

Mahasiswa yang memilih lari lalu berhamburan menyusuri jalan A.P. Pettarani, Jalan Urip Sumoharjo, hingga Jalan Tol, Kecamatan Panakukang, Makassar.

Baca Juga: Aksi Bejat Profesor di Balik Unjuk Rasa Puluhan Wanita yang Membawa Semangka

Aksi lempar batu mahasiswa dibalas dengan tembakan peringatan dan gas air mata dari polisi.

Belum diketahui apakah ada korban jiwa, namun satu mobil polisi juga rusak akibat bentrokan ini.

Baca Juga: Sekumpulan Lansia Ini Unjuk Rasa Dengan Cara Menelanjangi Diri Mereka Sendiri

(*)