Baca Juga: Kelahirannya Dinanti Irish Bella, Benarkah Anak Kembar Punya Kekuatan Telepati?
Dokter sangat menyayangkan karena sang ibu mengabaikan prosedur ini, sebab bagi medis peluang bayi untuk hidup sangatlah tipis.
Setalah Chen Libersikeras tidak mau melakukan operasi, kepala departemen kebidanan rumah sakit akhirnya menemui sang ibu.
Ia mengatakan bahwa mereka tidak bisa bertanggung jawab kepada sang jabang bayi jika menunda kelahiran hingga 2 hari.
Akhirnya pada 18 September, Chen menandatangani dokumen yang membebaskan pihak rumah sakit dari semua tanggung jawab.
Chen menyetujui jika terjadi apa pun dengan anaknya adalah tanggung jawabnya.
Pihak rumah sakit pun harus mendokumentasi Chen.
Sebab rumah sakit telah memeberikan seluruh informasi yang diperlukan dan telah menyarankan yang terbaik, dan Chen tetap bersikukuh dengan pilihannya.
Setelah melewati situasi genting tersebut, dokter akhirnya melakukan operasi sesuai jadwal yang diminta sang ibu.
Syukur, sang bayi masih dapat diselamatkan. Hanya saja, kulit sang bayi sudah berubah membiru karena kekurangan oksigen.
Menurut kepala bidan, ini bukanlah kejadian kali pertama seorang ibu menunda operasi kelahiran.
Pasalnya, masih banyak ibu yang mengikuti kepercayaan tradisional seperti ini.
Mereka menganggap bahwa anak-anak yang dilahirkan dengan tanggal keberuntungan, maka sang anak menemui kehidupan masa depan yang baik pula.
(*)