Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Maesaroh
Grid.ID - Di balik aksi demo mahasiswa yang menolak RKUHP, muncul kisah-kisah yang membuat terharu.
Beberapa orang dengan hati ikhlas rela datang membantu sekuat tenaga mereka.
Seperti tindakan yang dilakukan oleh seorang ibu bernama Elis Erna Wati (52) ini.
Melansir dari Tribunnews pada Rabu (25/9/2019), ibu yang berprofesi sebagai perawat itu ikut turun jalanan.
Bukan ingin berdemo, ia ternyata membantu dan menolong para mahasiswa yang terluka.
Selama ini ibu Elis menjalankan tugasnya di rumah sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Saat kejadian, Elis menggunakan transportasi ojek online untuk datang ke lokasi.
Ia tiba pada pukul 13.00 WIB dan melihat beberapa mahasiswa tampak terluka.
Elis pun bergegas berlari dan menolong mahasiswa itu.
Elis mengaku tindakannya ini didasari atas keinginan pribadinya dan murni karena hati nuraninya.
Segala obat dan peralatan medis yang dibawanya juga dibelinya dari uang pribadi sendiri.
“Memang sengaja ke sini untuk menolong mengobati mahasiswa yang demo.
"Ini semua pribadi dari saya sendiri, obat dan alat medis saya yang beli sendiri di apotek. Sisi sosial saya tergerak kalau lihat yang seperti ini," beber Elis dikutip dari Tribunnews.
Saat kejadian, Elis bahkan menemukan beberapa mahasiswa yang jatuh pingsan.
Elis juga membantu memeriksa mahasiswa yang terluka karena kalang kabut saat gas air mata mulai ditembakkan.
Ia mengaku hatinya tergerak karena kasihan melihat mahasiswa terluka namun tak ada yang memberikan pertolongan medis.
“Saya melihat ini kasihan ya. Sebagai seorang yang bekerja di bidang kesehatan saya nggak bisa tinggal diam dengan kondisi seperti ini," kata Elis sembari merapikan peralatan medis yang dibawanya.
Elis mengungkapkan, sampai sekitar sore hari, ada sekitar lima belas mahasiswa yang sudah ditangani olehnya.
Kondisi mereka saat itu ada yang mengalami sesak napas, lemas, terluka, dan sakit maag karena belum makan.
Tak cuma saat demo mahasiswa, Elis rupanya juga rutin turun ke jalanan saat ada aksi demo lain terjadi.
Selain Elis, warga Bendungan Hilir, Jakarta Pusat bernama Ari (43) juga menceritakan kisahnya saat membantu menolong mahasiswa yang terluka.
Dikutip dari Surya.co.id pada Kamis (26/9/2019), mahasiswa yang menggelar aksi demo menjadi korban gas air mata.
Permukiman Bendungan Hilir kemudian dijadikan sasaran mahasiswa untuk berlindung dan menyelamatkan diri.
Bahkan menurut Ari sebagian mahasiswa yang dibawa ke rumahnya sudah dalam kondisi pingsan.
Ia pun tak tega dan mengizinkan para mahasiswa itu berlindung di rumahnya.
(*)