Find Us On Social Media :

Perjuangan Helmi, Seorang Tukang Bersih-bersih Toilet yang Kayuh Kursi Rodanya Sejauh 4 Kilometer ke Tempat Kerja Sambil Memulung Agar Bisa Beli Obat untuk Ibunya yang Sakit

By Arif Budhi Suryanto, Jumat, 27 September 2019 | 17:21 WIB

Perjuangan Helmi, Seorang Tukang Bersih-bersih Toilet yang Kayuh Kursi Rodanya Sejauh 4 Kilometer ke Tempat Kerja Sambil Memulung Agar Bisa Beli Obat untuk Ibunya yang Sakit

 

Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto

Grid.ID - Nama Muhammad Helmi Firdaus Ahmad Halid belakangan santer dikabarkan oleh media Malaysia.

Hal itu karena semangat hidup pemuda 22 tahun ini sangatlah tinggi meski terlahir dengan hidrosefalus sedari kecil.

Bahkan, dirinya juga harus memikul tanggung jawab sebagai tulang punggung keluarga.

Melansir dari Berita Harian, ibunya diketahui sudah tidak bisa bekerja karena komplikasi penyakit liver yang diderita.

Baca Juga: Sempat Jalani Hypnotherapy Pasca Bercerai dengan Ahmad Dhani, Maia Estianty Ceritakan Perjuangannya Bangkit dari Masa Lalu

Sedangkan kakak laki-lakinya sendiri diketahui mengidap autisme.

Alhasil, Helmi pun harus bekerja lebih keras untuk membiayai kebutuhan sehari-hari serta membeli obat ibunya.

"Sejak ibuku didiagnosa terkena penyakit komplikasi hati, aku memutuskan untuk kerja lebih keras karena setiap bulan ibuku harus kontrol ke rumah sakit," kata Helmi.

Setiap pagi, Helmi rela berangkat lebih awal ke tempatnya bekerja sebagai tukang bersih-bersih toilet di Stasiun Bandar Kinrara agar bisa memulung terlebih dahulu.

Baca Juga: Sering Dinyinyir Netizen karena Hendak Jual Rumah Warisan Mendiang Suami Pertama, Muzdalifah Ceritakan Perjuangannya di Masa Lalu yang Rela Kerja Kepanasan dan Kehujanan

Helmi mengayuh kursi rodanya setiap jam 5 pagi sejauh 4 kilometer ke tempat kerjanya sembari memulung kaleng dan besi tua di sepanjang jalan.

"Aku mulungin kaleng dan besi tua di sepanjang jalan menuju tempat kerja. Kalau udah terkumpul banyak baru aku jual ke pengepul," tutur Helmi.

Sebenarnya dia pernah berangkat lebih awal yakni tiap jam 4 pagi, namun semenjak kejadian perampokan dia mengaku tidak berani lagi untuk pergi sepagi itu.

Baca Juga: Ditembak Mati Saat Ikuti Demo Mahasiswa Tolak RUU KUHP di Kendari, Jenazah Randy Diangkat Ratusan Warga yang Berduka

"Aku biasanya berangkat lebih pagi sekitar jam 4, tapi setelah kejadian aku dirampok dan dipukuli, aku jadi takut untuk pergi sepagi itu. Karena gara-gara itu, kursi rodaku rusak dan aku harus membeli yang baru," tuturnya.

Ia mengaku terpaksa memulung karena gaji sebesar Rp 1,3 juta sebagai tukang bersih-bersih toilet tidaklah cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan membeli obat ibunya.

Bahkan ia mengaku tak jarang makan sekali sehari atau bahkan hanya minum air putih saja untuk menghemat pengeluaran.

Baca Juga: Suntikkan Cairan Ke Hidung Dengan Harapan Menjadi Lebih Mancung, Remaja 18 Tahun ini Justru Alami Kebutaan Permanen

"Gajiku sebagai tukang bersih-bersih toilet umum di toilet hanya Rp 1,3 juta. Itu tidaklah cukup."

"Jadi untuk menghemat pengeluaran aku hanya makan sekali sehari, bahkan ketika benar-benar tidak punya uang aku hanya minum air putih saja," tuturnya lagi.

Ketika ditemui oleh My Metro, ibunya sendri mengaku kalau Helmi adalah anak yang gigih, tekun dan ulet dalam berkerja.

Baca Juga: Kembali Dipulangkan, Ananda Badudu Menahan Tangis Melihat Kondisi Mahasiswa yang Ditangkap dan Diproses Secara Tidak Etis

Helmi akan melakukan apa saja agar dapat membantu ibunya itu.

"Helmi adalah anak yang keras kepala. Dia akan melakukan apa saja untuk membantu perekonomian keluarga, tidak peduli apa itu," kata ibunya kepada My Metro.

Helmi sendiri juga diakui ibunya bukan orang yang mengharap belas kasihan dari orang yang melihatnya.

"Dia juga tidak mengharapkan simpati dari orang lain. Bahkan ketika dirinya dirampok dulu, dia tidak cerita karena tidak mau saya khawatir," kata ibunya lebih lanjut.

(*)