Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Video yang memperlihatkan pecahnya tangisan pilu seorang ayah salah satu mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) viral dan ramai diperbincangkan di media sosial.
Dalam video yang berdurasi sekitar 21 detik itu terlihat seorang ayah yang sedang pulang melaut dituntun oleh dua orang pria menuju rumahnya.
Sang ayah pun nampak kebingungan dengan adanya keramaian di rumahnya.
Apalagi saat sang ayah memasuki rumahnya, tangis pun tak dapat terbendung.
Baca Juga: Ajak Betrand Peto Berlibur ke Korea, Ruben Onsu: Trip Edukasi Pertama Buat Dia!
Sang ayah langsung menangis histeris mendapati putranya sudah terbujur tidak bernyawa.
"Kalian apakan anakku?" kata sang ayah sambil memangis.
Video tersebut yang diunggah oleh aku Twitter @caremelbil pada Kamis (26/09/2019).
"Ini bapaknya mahasiswa UHO korban aksi yang wafat tadi, baru pulang melaut, gak tau apa-apa terus nanya 'kenapa rame-rame?' pas naik liat jasad anaknya 'kalian apakan anakku?' Yaallah ambyar," tulis akun tersebut di kolom keterangan disertai tagar #KendariBerduka.
Seperti yang dikutip dari Kompas.com, ribuan mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi Kota Kendari menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Sulawesi Tenggara, Kamis (26/09/2019).
Namun sayang, demo tolak RUU KUHP tersebut berakhir ricuh.
Bahkan hingga menyebabkan dua orang mahasiswa meninggal dunia, salah satunya adalah seorang mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO), Randy (22).
Mahasiswa Fakultas Perikanan itu meninggal dunia akibat luka tembak di dada.
Dokter yang menangani Randy, dr Yudi Ashari, mengatakan Randy datang dengan luka yang sudah parah di bagian dada.
"Korban dibawa sudah dengan kondisi terluka di dada sebelah kanan selebar 5 cm, kedalaman 10 cm akibat benda tajam. Luka tembak, belum bisa dipastikan peluru karet atau peluru tajam," katanya.
Ia menambahkan, peluru tidak mengenai organ vitalnya, hanya saja udara yang masuk ke dalam rongga dada terjebak dan tidak bisa keluar dan menyebabkan tekanan dari dalam.
"Udara terjebak di dalam rongga dada atau nemotorax, sehingga menyebabkan korban meninggal dunia," lanjutnya.
Sedangkan korban satunya yang bernama Yusuf Kadarwi (19) masih belum sadarkan diri pasca menjalani operasi.
Mahasiswa Teknik Sipil tersebut diketahui mengalami luka parah di bagian kepala dan sempat dilarikan ke RS Ismoyo sebelum dirujuk ke RSUD Bahteramas Kendari.
"Pas masuk di sini sudah koma, dan sampai sekarang kondisinya juga koma dan sementara dirawat," terang Direktur Utama RSUD Bahteramas Sjarif Subijakto.
(*)