Dalam keadaan terluka, W pun langsung dibawa ke rumah sakit oleh petugas.
"Lalu, kamar yang ditempati W digeledah petugas untuk mencari barang-barang yang dibawamya. Namun dia hanya membawa tas kecil dan kaus yang dipakai (dia) pun punya saya," jelas Hajid.
Hajid pun diketahui sempat curiga dengan gelagat ponakannya itu.
Pasalnya ketika datang, W langsung menutup pelat nomor sepeda motor yang dikendarainya menggunakan kain pel.
Baca Juga: Dikira Teroris Bom Bunuh Diri, Dua Aktor Film Terbaru Hrithik Roshan Ditangkap Polisi
"Pak Hajid sempat curiga karena pelat motornya itu ditutup kain pel. malah sesampai di Salatiga, plat nomornya dilepas, ya dikira itu motor hasil curanmor," terang ketua RT setempat, Efri, Jumat (27/092019).
Sementara itu, Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengungkapkan, adanya kasus penangkapan teroris ini akan menjadi evaluasi terhadap pola pengamanan di lingkungannya.
Lebih lanjut, ia juga akan melakukan komunikasi dengan Kapoleres Salatiga AKBP Gatot Hendro selaku pemangku pengamanan.
"Kami dari administrasi kependudukan akan memperketat. Mulai dari tamu yang menginap harus lapor dari tingkat RT, RW, bahkan jika perlu Bhabinkamtibmas harus dilapori,"
"Sementara, untuk skema pengamanan, kepolisian yang lebih mengetahui sesuai ranahnya," ungkapnya.
Wali Kota Salatiga itu pun juga mengapresiasi kinerja Densus 88 yang bergerak cepat mengamankan teroris di wilayah administrasinya.
(*)