Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Kapolres Salatiga AKBP Gatot Hendro mengabarkan adanya penangkapan terduga teroris di wilayah hukumnya.
"Ya, benar ada penangkapan teroris. Itu informasi yang kami terima begitu," ungkapnya.
Namun untuk detailnya, Gatot tidak bisa berkata banyak karena bukan kewenangannya.
"Tapi soal detailnya itu kewenangan Densus 88, Polri dalam hal ini Polres Salatiga hanya membantu backup pengamanan di lokasi pasca kejadian," terangnya seperti yang dikutip dari Tribunjateng.com, Jumat (27/09/2019).
Melansir dari kompas.com, memang benar terjadi penangkapan seorang terduga teroris di Salatiga pada Jumalt (27/09/2019) malam sekitar pukul 18.00 WIB.
Densus 88 membekuk seorang diduga teroris berinisial W di kediaman keluarganya di Perum Argo Tunggal Ledok Argomulyo.
Hajid Setyawan, paman terduga teroris menyebut keponakannya itu sudah berada dua hari di rumahnya.
Sementara itu ketika terjadi penggerebekan, Hajid mengaku sedang berada di luar rumah.
Namun, kemudian ikut dalam penggerebekan tatkala dikabari istrinya bahwa ada pengejaran penjahat.
"Saya malah ikut pengejaran dan sempat mengepung di belakang rumah," katanya.
Terduga teroris W sendiri sempat berniat kabur melalui kebun di belakang rumah dengan melompat ke genteng tetangga.
"Dia dari kamar atas, dia lari ke genteng tetangga. Lalu turun melalui tangga yang sudah dipersiapkan oleh W sendiri, karena selama ini di belakang rumah itu kebun dan tidak ada tangga," katanya lebih lanjut.
Baca Juga: Dicecar Pertanyaan oleh Penyidik, Barbie Kumalasari Sebut seperti Teroris
Saat itu keadaannya W sudah terkepung, lalu ketika hendak ditangkap, W justru mengeluarkan sebilah parang berusaha melawan.
Densus 88 pun langsung bertindak cepat dan melumpuhkannya dengan timah panas.
Dalam keadaan terluka, W pun langsung dibawa ke rumah sakit oleh petugas.
"Lalu, kamar yang ditempati W digeledah petugas untuk mencari barang-barang yang dibawamya. Namun dia hanya membawa tas kecil dan kaus yang dipakai (dia) pun punya saya," jelas Hajid.
Hajid pun diketahui sempat curiga dengan gelagat ponakannya itu.
Pasalnya ketika datang, W langsung menutup pelat nomor sepeda motor yang dikendarainya menggunakan kain pel.
Baca Juga: Dikira Teroris Bom Bunuh Diri, Dua Aktor Film Terbaru Hrithik Roshan Ditangkap Polisi
"Pak Hajid sempat curiga karena pelat motornya itu ditutup kain pel. malah sesampai di Salatiga, plat nomornya dilepas, ya dikira itu motor hasil curanmor," terang ketua RT setempat, Efri, Jumat (27/092019).
Sementara itu, Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengungkapkan, adanya kasus penangkapan teroris ini akan menjadi evaluasi terhadap pola pengamanan di lingkungannya.
Lebih lanjut, ia juga akan melakukan komunikasi dengan Kapoleres Salatiga AKBP Gatot Hendro selaku pemangku pengamanan.
"Kami dari administrasi kependudukan akan memperketat. Mulai dari tamu yang menginap harus lapor dari tingkat RT, RW, bahkan jika perlu Bhabinkamtibmas harus dilapori,"
"Sementara, untuk skema pengamanan, kepolisian yang lebih mengetahui sesuai ranahnya," ungkapnya.
Wali Kota Salatiga itu pun juga mengapresiasi kinerja Densus 88 yang bergerak cepat mengamankan teroris di wilayah administrasinya.
(*)