Hanung pun sedikit demi sedikit mulai meninggalkan kebenciannya dan perlahan menaruh rasa hormat untuk bapak pesawat tersebut.
Salah satu yang menjadi alasan dirinya mulai menaruh hormat pada Habibie adalah gagasannya dalam menciptakan pesawat.
Apa yang dikisahkan Habibie rupanya membuat Hanung merasa berkaca dari apa yang ia alami.
"Poinnya adalah ada orang yang bikin produk untuk Indonesia tapi oleh orang Indonesia, produk itu tidak diterima. Padahal produknya bagus," kenangnya.
"Pada saat Pak Habibie bercerita seperti itu, rasanya seperti melihat diriku sendiri, 'Ya ampun Eyang, kita sama. Aku juga orang Indonesia yang sedang bikin produk Indonesia. Kebetulan produk ku gak secanggih pesawat, produk ku adalah film Indonesia. Tapi orang Indonesia untuk datang ke bioskop nonton film Indonesia aja berat banget," pungkasnya.
(*)