"Sebenarnya nggak ada yang berbeda jauh, sih. Hanya kemasanya berbeda, kita adakan di gedung teater tetep fashion show. Cuma kita ada teatrical dari penari, 75% fashion show, 25% teatrical," lanjut Susan.
Peragaan ini terdiri dari empat babak, yang setiap jeda babak diisi oleh penari-penari.
Panggung peragaan dihiasi dengan permainan lampu yang apik sebagai pendukung fashion drama kali ini.
Sekuens pertama: Architechtural Acara dimulai dengan munculnya trubadur dengan busana yang mengikuti tema, mengantarkan cerita tentang kisah yang bertutur tentang keseimbangan, di tengah kegaduhan kota metropolitan, yang terbagi dalam empat babak unsur utama.
Musik orkestra yang berganti dengan musik beat menghiasi permulaan babak pertama yang diberi nama Architechtural.
Semua model dalam babak ini bersatu di atas panggung, kemudian satu persatu model jalan dengan lihai mengitari sisi panggung untuk memerkan busananya.
Bentuk geometris dalam busana menggambarkan gedung-gedung pencakar langit dan tata kota yang apik.
Bukan hanya busana longgar dan busana pas di tubuh pun tidak mengurangi gerak aktif perempuaan perkotaan yang sigap berlari ke sana ke mari.
Siluet-siluet rok bervolume dan ketat di badan, mengimbangi gaun A-simetris, gaun bertali temali, rok panjang, celana sebetis, imbuhan bulu menghiasi koleksi.
Sebelum memasuki babak kedua, para penari kembali menghiasi panggung.