Find Us On Social Media :

Air Mata Buaya Ibu Tiri Pembunuh Bocah 5 Tahun di Sukabumi, Pura-pura Menangis di Depan Jenazah Padahal Ikut Bunuh dan Bantu Anak Kandung Perkosa Korban

By Agil Hari Santoso, Minggu, 29 September 2019 | 18:14 WIB

Air Mata Buaya Ibu Tiri Pembunuh Bocah 5 Tahun di Sukabumi, Pura-pura Menangis di Depan Jenazah Padahal Ikut Bunuh dan Bantu Anak Kandung Perkosa Korban

Grid.ID - Tiga orang pembunuh bocah 5 tahun di Sukabumi, NP, sudah ditangkap oleh kepolisian.

Tiga pembunuh bocah 5 tahun itu tak lain adalah keluarga angkat korban sendiri.

Ketiga pelaku pembunuh NP yakni ibu tiri korban, SR alias Yuyu (35), dan dua kakak angkatnya, RG (16) dan RS (14).

Baca Juga: Mahasiswa yang Terlindas Barracuda Saat Demo Ternyata Anak Yatim, Kapolda Sulsel: Saya Angkat Jadi Anak Sampai Saya Meninggal

Pembunuhan NP dilakukan di kediaman pelaku di Kampung Bojongloa, Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembur Situ, Kota Sukabumi.

Mengutip Tribun Jabar, Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi menyebut korban sempat diperkosa sebelum meninggal dunia.

Korban awalnya diperkosa oleh dua kakak angkatnya, RG (16) dan RS (14) pada Minggu (22/9/2019) pagi.

Aksi pemerkosaan tersebut ternyata diketahui oleh ibu angkat korban, Yuyu.

Baca Juga: Sang Putra Ngaku Suka Sesama Jenis Meski Punya 4 Istri, Seorang Ibu di Indramayu Nekat Sewa 5 Algojo untuk Habisi Nyawa Putranya

Namun bukannya menghentikan aksi bejat kedua putra kandungnya, Yuyu justru ikut membantu mereka memperkosa anak angkatnya sendiri, NP.

Yuyu ikut mencekik NP, yang membuat nyawa korban meninggal dunia.

"Adapun cara yang dilakukan oleh RG dan RS ini yaitu melakukan pemerkosaan terhadap korban di depan SR," ucap Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi.

Baca Juga: Sang Putra Ngaku Suka Sesama Jenis Meski Punya 4 Istri, Seorang Ibu di Indramayu Nekat Sewa 5 Algojo untuk Habisi Nyawa Putranya

Namun, aksi keji dan bejat para tersangka tak berhenti sampai disitu.

Yuyu malah lanjut melakukan hubunan inses bersama putranya, di depan jenazah NP.

"Yang lebih dzolimnya lagi, setelah korban dicekik, ibu dan anak kandungnya ini melakukan hubungan intim di dekat korban," imbuh Nasriadi.

Usai puas melakukan hubungan inses, Yuyu lantas mengajak kedua putranya untuk membuang jasad NP ke aliran sungai Cimandiri.

Baca Juga: Sakit Hati Teringat Suaminya Selingkuh Saat Hamil Tua, Ibu Kandung di Cianjur Tega Tenggelamkan Bayinya di Bak Mandi

Terbawa arus sungai, jenazah NP kemudian ditemukan warga Desa Wangungrenja, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi pada Minggu siang.

Setelah polisi turun tangan, jenazah kemudian dibawa ke RSUD R Syamsudin.

Seakan merasa tak bersalah akan perbuatannya, ibu angkat korban, Yuyu, pergi melihat kondisi jenazah anak angkatnya di rumah sakit pada Minggu malam.

Baca Juga: Asyik Berhubungan Intim di Balkon, Sepasang Kekasih Ditemukan Tewas Terpeleset dari Lantai 3

Yuyu juga sempat memberikan pengakuan palsu kepada wartawan saat menengok jenazah NP.

"Iya, ini jenazah anak saya.

"Tadi pagi itu saya mau jualan, anak saya ingin ikut, tapi saya suruh diam di rumah sama kakaknya.

"Tapi ini saya pulang, anak saya enggak ada," ucap Yuyu, dikutip Grid.ID dari Kompas.com.

Baca Juga: Alami Obesitas hingga 110 Kg di Usia 7 Tahun, Satia Putra Sempat Mengeluh Kesakitan Sebelum Meninggal Dunia Akibat Sesak Napas

Tak cuma memberikan keterangan palsu, Yuyu juga menunjukkan air mata buayanya di hadapan awak media.

Sembari menangis, ia mengaku mengangkat NP sebagai anaknya karena ingin memiliki anak perempuan.

"Saya ingin sekali punya anak perempuan.

Baca Juga: Alami Obesitas hingga 110 Kg di Usia 7 Tahun, Satia Putra Sempat Mengeluh Kesakitan Sebelum Meninggal Dunia Akibat Sesak Napas

"Maka saya dan suami mengangkatnya sejak usia dua tahun," ucap Yuyu berlinang air mata.

Kebohongan Yuyu itu, langsung dibongkar oleh suaminya sendiri, Hadi (53).

Hadi mengatakan, NP merupakan putri kandung hasil pernikahannya dengan mantan istri keduanya.

Baca Juga: Cinta Segitiga Berujung Maut, Seorang Wanita Dibunuh Tetangga Sendiri Saat Suami Asyik Nongkrong di Warung Kopi

Kini, Hadi hanya berharap kepolisian bisa memberikan hukuman yang berat untuk istri dan kedua anak tiri yang telah membunuh putri kandungnya.

"Kalau dihukum, hukum mati saja kalau bisa.

"Anak saya meninggal ya pembunuhnya harus mati," ucap Hadi singkat. (*)