Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Sejumlah emak-emak terlihat mengerumuni depan Kantor Polda Metro Jaya pada Minggu (29/09/2019) siang.
Keberadaan mereka di sana bukan lah tanpa alasan.
Sejumlah emak-emak yang tergabung dalam kelompok 'Emak-emak Pendukung Aksi Mahasiswa dan Pelajar' itu ternyata sedang berunjuk rasa.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, sejumlah demonstran yang didominasi oleh emak-emak ini mengerumuni depan Kantor Polda Metro Jaya sejak pukul 12.20 WIB.
Emak-emak ini berunjuk rasa dengan menggunakan daster yang merupakan ciri khasnya.
Selain itu, mereka juga membawa poster yang bertuliskan pesan agar polisi membebaskan mahasiswa dan pelajar yang masih ditahan.
"Emak-emak pendukung aksi mahasiswa dan pelajar menuntut Jokowi dan Kapolri untuk hentikan tindak kekerasan dan penembakan pada massa aksi, bebaskan massa aksi yang ditangkap dan ditahan, usut tuntas para pelaku kekerasan dan penembakan," begitulah kira-kira bunyi salah satu poster yang dibawak emak-emak.
Ada pula poster yang bertuliskan, "Bunda mendukungmu anakku, tembak mati para koruptor bukan mahasiswa".
Poster lain bertuliskan, "Uripku wes sengsoro, anakku ojo disio-sio".
Artinya adalah, "Hidupku udah sengsara, anakku jangan disia-siakan".
Karena seperti yang diketahui, sebanyak 90 mahasiswa dan pelajar ditahan di Polda Metro Jaya setelah berunjuk rasa pada 24-25 Septermber 2019 lalu.
Koordinator emak-emak, Wiwin Warsiating, menuturkanpihaknya mendesak pemerintah maupun Polri untuk segera membebeaskan mahasiswa dan pelajar yang masih ditahan.
"Masih ada yang ditahan di Polda, kami minta (Polda) segera membebaskan semua demonstran mahasiswa dan pelajar," ujarnya, Minggu (29/09/2019).
Pihaknya juga mengecam tindakan represif yang diambil oleh polisi dengan tindakan intimidasi serta kriminalisasi yang hingga menelen korban jiwa.
"Lalu kami menuntut pemerintah maupun polisi untuk memecat aparat kepolisian yang bertindak brutal dan tidak manusiawi dalam menangani kegitan penyampaian pendapat di muka umum," tambahnya.
Sebagai tambahan informasi, tak hanya massa demonstran saja yang ditangkap, namun salah satu aktivis yang menjadi penyokong dana aksi demo mahasiswa kemarin juga ditangkap.
Ananda Badudu, eks personel Banda Neira, ditangkap pihak Polda Metro Jaya pada Jumat (27/09/2019).
Melansir dari Tribunnews.com, penangkapan Ananda Badudu terjadi di kediamannya di Rusun Sarana Jaya kamar nomor 413 lantai 4 pada pukul 04.25 pagi.
Namun, tak berselang lama, Ananda Badudu dibebaskan kembali oleh pihak kepolisian.
Penangkapan Ananda Badudu ini terkait aliran dana yang ia kumpulkan lewat media sosial yang kemudian disalurkan kepada para demonstran mahasiswa.
(*)