Laporan Wartawan Grid.ID, Atikah Ishmah W.
Grid.ID - Sunye eks Wonder Girls beserta sang suami, James Park, hadir dalam program Stranger yang tayang di JTBC.
Pada episode Minggu (11/2/2018) kemarin, Sunye dan James mengenang peristiwa saat mereka bertengkar sebelum melakukan perjalanan ke sebuah resor ski.
Neneknya membantu mereka berbaikan dan mengakhiri argumen yang terjadi dengan pelukan dan tangisan.
(BACA: Sunye Eks Wonder Girls Ungkap Reaksi Member Lain saat Dengar Kabar Pernikahannya)
James mengungkapkan, "Ia meninggal tak lama setelah itu. Ketika kami tinggal di Korea selama beberapa bulan sebelum ia meninggal, aku sangat senang saat itu. Ia merawatku lebih dari yang kamu lakukan. Dulu kamu sibuk, jadi Eun Yoo, nenekmu, dan aku menghabiskan banyak waktu bersama."
"Kapan pun nenek bicara tetangmu, aku selalu merasa bahwa kamu adalah putrinya dan ia adalah ibumu. Ia benar-benar menghargai dan mencintaimu. Saat itu setelah kamu menikah, memiliki anak, dan hamil anak kedua, ia berkata 'Sekarang aku bisa pergi ke surga.' Ini menyakitkan hatiku dan membuatku berpikir bahwa aku harus benar-benar baik padamu. Ia membesarkanmu dengan baik dan aku harus melanjutkannya. Kita harus hidup bahagia dan membuat nenekmu senang. Ia adalah orang yang luar biasa," lanjut James.
(BACA: Sunye Wonder Girls Ceritakan Kisah Pertemuan Dengan Suaminya, Kayak Cerita Romantis di Drama Nih!)
Sunye mendengar perkataan suaminya dan mulai meneteskan air mata sambil melihat ke luar jendela.
Sang suami dengan cepat berkata, "Jangan menangis," dan menambahkan, "Kamu punya kepribadian yang sama dengan nenekmu. Kamu berani, bisa beradaptasi dengan situasi apapun, dan bisa mengatasi segala kesulitan. Kamu selalu ingin melakukan yang terbaik, sama seperti nenek."
Dalam wawancara terpisah, Sunye menceritakan kisahnya yang dibesarkan oleh sang nenek.
(BACA: Lima Tahun Tak Muncul, Sunye Eks Wonder Girls Akan Tampil di Variety Show Ini Buat Pertama Kalinya!)
Ia mengungkap, "Satu hal yang perlu kalian tahu, aku tidak punya saudara kandung. Ayah, kakek, dan ibuku meninggal dunia lebih awal, jadi ia sangat mencemaskannya. Kemudian, aku hamil dan melahirkan. Ia menyaksikannya dan berkata, 'Sekarang kamu sudah punya teman, jadi hiduplah dengan bahagia.'" (*)