Grid.ID - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dinobatkan sebagai menteri terbaik di dunia dalam acara World Government Summit di Dubai, Uni Emirat Arab, Minggu (11/2/2018).
Predikat menteri terbaik merupakan penghargaan global yang diberikan kepada satu menteri dari seluruh negara di dunia setiap tahunnya.
Prestasi ini sungguh membanggakan karena Sri Mulyani terpilih dari sekian menteri di seluruh negara.
Predikat menteri terbaik merupakan penghargaan global yang diberikan kepada satu menteri dari seluruh negara di dunia setiap tahunnya.
(Sri Mulyani Terpilih Sebagai Menteri Terbaik dari World Government Summit 2018 di Dubai)
Proses seleksi dalam menentukan predikat Menteri Terbaik dilakukan oleh lembaga independen Ernst & Young dan diselenggarakan oleh World Government Summit.
Terhadap penghargaan itu, Sri Mulyani mengatakan mendedikasikannya untuk Presiden Joko Widodo dan masyarakatIndonesia.
"Penghargaan ini saya dedikasikan kepada pemerintah di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo dan 257 juta rakyat Indonesia serta 78.164 jajaran Kementerian Keuangan yang telah bekerja keras untuk mengelola keuangan negara dengan integritas dan komitmen tinggi untuk menuju bangsa Indonesia yang bermartabat, adil, dan makmur," ujar Sri Mulyani dalam akun Instagram-nya.
"Berbagai upaya reformasi kebijakan telah dicanangkan di Kementerian Keuangan, bertujuan untuk mendorong kebijakan fiskal menuju pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Reformasi birokasi di Kementerian Keuangan juga sudah membuahkan banyak hasil," ujarnya lagi.
(7 Selebriti Wanita yang Pernah Alami Kecelakaan Lalu Lintas, 2 Meninggal Dunia)
Namun ternyata tak semua ikut bangga terhadap wanita kelahiran Bandar Lampung, 55 tahun yang lalu.
Salah satu orang yang heran dan mempertanyakan keberhasilan Sri Mulyani adalah Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
Keheranan ini dikutip dari cuitan Fadli Zon di akun twitternya.
Menurut Fadli, penghargaan yang diterima mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu justru bertolak belakang dengan kinerjanya di kabinet.
"Kok bisa jadi menteri keuangan terbaik ketika target tak ada yang tercapai (pertumbuhan dan pajak), subsidi dicabuti, impor naik, dan utang melonjak," ujar Fadli melalui akun Twitter-nya, Senin (12/2/2018).
(Fadli Zon Heran Anaknya Bukan Terjun ke Politik, Eh Malah Begini)
Hingga berita ini ditulis, cuitan Fadli Zon di akun twitter mendapatkan komentar 1500 dan sudah dibagikan sebanyak 646 kali.
Dari 1500 komentar cuitan Fadli Zon, ada yang pro dan kontra.
Namun, kebanyakan mereka justru mempertanyakan hasil kerja Fadli Zon selama bekeja di DPR.
Aria Grant melalui @ariamahendra74 membalas komentar dengan berujar, "Iya kok bisa? Masalahnya, Ibu Sri Mulyani terpilih BUKAN sebagai menteri keuangan terbaik, tapi menteri terbaik di dunia. Baca beritanya?"
Bahkan Aria Grant membalas dan menanyakan langsung ke World Government Summit dengan mengatakan bahwa bahwa tolong dijelaskan kriteria apa yang digunakan sehingga Dr. Sri Mulyani bisa teripilih karena ada Fadli Zon tidak setuju dengan keputusan pemenangan.
(7 Fakta Penyelidikan Pasca-kecelakaan Tanjakan Emen, Salah Satunya Kelayakan Bus)
Bahkan ada netizen yang ingin mengajak Fadli Zon berdiskusi secara ilmiah tentang perekonomian.
Akun @ABtaher yang memiliki 37700 follower berujar, "Pak, ngobrol yuk? Bahas ekonomi makro, ekonomi internasional, ekonomi pembangunan, atau keuangan publik. Atau kalau Bapak butuh ngobrol sama cendekiawan yang memang mendalami dan meneliti ekonomi dari lama, itu juga bisa diatur"
Ada juga netizen yang akhirnya memberikan data berupa infografis mengenai prestasi Sri Mulyani.
"Pak ini loh, mentri kita pak . Bangga sekali ya pak," ujar akun @aryadi_ringga sambil menunjukkan data economic growth.
(Pengakuan Sopir Pribadi Pengacara Hotman Paris Hutapea, Ungkap Rahasia Perlakuan Majikannya )
Penghargaan terhadap Sri Mulyani itu diberikan langsung oleh pemimpin Dubai, Sheikh Mohammad bin Rashid al-Maktoum.
Pihak penyelenggara menjelaskan, acara World Government Summit merupakan pertemuan tahunan yang melibatkan pimpinan pemerintahan seluruh dunia dalam forum dialog global.
Topik yang diangkat dalam forum ini di antaranya proses pemerintahan dan kebijakan publik yang kemudian dikaitkan dengan perkembangan teknologi, inovasi, dan topik lain.
Acara yang dihadiri lebih dari 4.000 peserta ini bertujuan menjadikan forum sebagai ajang pertukaran pengalaman dan pengetahuan antara pejabat pemerintah, penentu kebijakan, pakar, dan pimpinan sektor swasta. (*)