Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID – Sekelompok penduduk lokal di pedalaman Serawak, Malaysia menemukan sepasang ular Python dalam batang kayu.
Warga menemukan ular-ular itu di dalam pohon tumbang saat mereka melakukan perjalanan berburu pada Sabtu, 10/2/2018.
Dilansir Grid.ID dari Dailymail, seekor ular Phyton betina yang berukuran 5 meter, dan ular Phyton jantan yang berukuran lebih kecil ditemukan penduduk.
(BACA: Dianggap Meresahkan Masyarakat, Warga Kalimantan Tengah Tangkap Ular King Cobra Sepanjang 4 Meter)
Saat mereka lewat, sekelompok warga mendengar suara-suara aneh dari dalam log batang kayu berongga yang kering.
Dengan menggunakan gergaji mesin, mereka memotong kulit kayu dan sangat senang melihat sepasang ular tersebut.
Pasalnya, ular Phyton dianggap sebagai santapan lezat di daerah terpencil Serawak, Malaysia.
Beberapa pria terlihat menyeret binatang-binatang itu keluar dari dalam batang kayu, sebelum kemudian ditembak dan dibawa ke sebuah truk.
Ular-ular itu kemudian disajikan kepada penduduk kota sebagai makanan.
Menurut adat setempat, daging python dipanggang di atas api atau digoreng dalam panci dengan sayuran lalu dimakan nasi.
Tinsung Ujang, seorang warga yang menemukan ular-ular tersebut, mengatakan bahwa penduduk desa di kota Bintulu dekat Sungai Kelawit itu akan makan daging selama berhari-hari.
Dia berkata, "Saya melihat ke dalam lubang di kayu dan terkejut melihat seekor ular betina kawin dengan seekor ular jantan yang lebih kecil".
"Kami harus membagi kayu untuk menjangkau mereka dan sulit untuk mengeluarkan ular karena ukuran dan posisinya," ujarnya.
"Saya bahkan lebih kaget karena belum pernah melihat kawin ular sebelumnya dan tidak pernah melihat python raksasa yang panjangnya lebih dari lima meter seperti ini," lanjut pria berusia 60 tahun tersebut.
"Itu adalah kejadian yang menakjubkan dan saya mulai menembak dua reptil itu karena bagi masyarakat kami, mereka adalah hidangan eksotis yang juga merupakan makanan favorit kami," ujarnya.
Tinsung mengatakan saat kembali ke kota dengan ular piton di belakang truk pick-up, dia disambut dengan sorakan.
"Daging ular kemudian dibagi secara merata kepada penduduk desa dan pekerja pertanian di dekatnya," ujar Tinsung.(*)