Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Suminar
Grid.ID – Berbeda dengan desainer busana wanita, perancang yang serius menekuni karya untuk melahirkan koleksi busana pria jumlahnya tidaklah banyak.
Kalaupun ada, hanya beberapa saja yang lebih dikenal dengan merilis busana muslim maupun jas pengantin.
Nah, salah satu desainer yang masih tetap merancang pakaian untuk pria ialah Yoyok Prasetyo.
Yoyok Prasetyo menghadirkan koleksi terbarunya di fashion show Golden Glam yang diselenggarakan untuk merayakan ulang tahun Emporium Pluit Mall yang ke-9 pada Sabtu (10/2/2018).
Sebanyak 8 koleksi ditampilkan mulai dari hoodie, outer, jaket dan atasan dengan tema geometrik lurik yang berkonsep hype wear.
"Untuk tema lebih ke geometric lurik, sebenernya konsep style nya saya lebih ke hype ware sih, dan ditunjukin ke dalam koleksi saya tadi," ucap Yoyok Prasetyo menjelaskan.
Konsep geometris terlihat dari motif dan embriodery pada koleksi yang disiapkan oleh Yoyok.
Pemilihan kain lurik sebagai material utama pun diakui Yoyok terinspirasi dari para penarik andong di Yogyakarta.
(Tangan-Tangan Renta, Sebuah Cerita Kain Lurik Persembahan Edward Hutabarat)
"Kalau inspirasi sebenernya datengnya dari Jogja itu sendiri ya. Orang wong cilik kayak penarik andong itu kan pake beskap kan, tapi beskapnya gak terlalu rapi kan dan gak ada tailoring yg bagus buat bikin bajunya itu. Nah jadi saya ambil kostumnya yg loose nya tadi, selanjuthya saya mix and match biar terkesannya lebih modern dan lebih baru," kata Yoyok menambahkan.
Penggunaan warna abu-abu dan cokelat sengaja dipilih Yoyok agar tidak menghilangkan kesan tradisionalnya.
Walaupun yang ditampilkan dalam fashion show tersebut untuk busana pria, namun Yoyok mengaku kalau busananya juga bisa digunakan untuk wanita.
Kesan sportwear juga terlihat di keseluruhan busana yang ditampilkan untuk menunjukkan ciri khas dari seorang Yoyok Prasetyo.
"Sebenernya koleksi saya ini ada untuk baju perempuannya dan ada baju untuk laki-lakinya. Dan koleksi yg ini tadi bisa dibilang unisex, bisa dipakai pria maupun wanita. Karena lebih ke outer tadi, dan lebih ke spotwear. Kalau spotwear kan cewek cowok juga bisa pake sebenernya, bahkan yang berhijab pun juga bisa pake karena ini gak seksi, ya pokoknya kasih kesan dinamis aja ," tambah Yoyok.
Dengan ini sang perancang ingin menampilkan mateial tradisional yang bisa digunakan untuk busana modern yang kini tengah menjadi tren, sehingga anak-anak muda bisa bangga dengan wastra Indonesia. (*)