Grid.ID - Seorang mahasiswa Fakultas Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung (Unila), Aga Trias Tahta (19), meninggal dunia saat mengikuti pendidikan dasar (diksar) pencinta alam UKM Cakrawalla.
Mahasiswa Unila tersebut, meninggal dunia saat tengah menjalani diksar pencinta alam di Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Lampung, pada Minggu (29/9/2019) pagi.
Mengutip Kompas.com, kegiatan diksar UKM Cakrawala yang diikuti Aga Trias Tahta diadakan sejak Rabu (25/9/2019) hingga Minggu kemarin.
Namun sayang, Aga Trias Tahta meninggal dunia di hari terakhir pelatihan.
Pihak keluarga mengatakan, korban sempat mengikuti demonstrasi mahasiswa selama dua hari di gedung DPRD Provinsi Lampung.
Demo tersebut diikuti korban tepat sebelum berangkat ke kegiatan diksar tersebut.
Pihak pantia Diksar UKM Cakrawala Unila mengatakan, ada 13 mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut.
Namun saat kegiatan, korban disebut sempat jatuh pingsan pada Sabtu (28/9/2019).
Namun, pihak panitia hanya menyiram korban dengan air agar sadar, dan terus melanjutkan naik ke atas gunung menggunakan motor untuk diinapkan di kamp.
Pengurus UKM Cakrawala, Shyntia Claudia mengaku, pihaknya sudah melakukan pelatihan sesuai standar.
Menurutnya, diksar yang dilakukan oleh UKM Cakrawala meliputi pelatihan fisik dan juga mental.
“Kegiatan fisik seperti push up. Kegiatan ini sudah sesuai standar diksar pencinta alam lainnya, tujuannya agar bisa menghadapi dan beradaptasi terhadap kondisi alam,”
Namun, hal yang berbeda justru diungkap oleh salah satu rekan korban, Aldi Dharmawan (19).
Aldi Dharmawan, mahasiswa jurusan Sosiologi Fisip Unila ini justru terbaring lemah di ruang 1E RS Bhayangkara, Bandar Lampung, usai mengikuti diksar pencinta alam bersama Aga Trias Tahta.
Baca Juga: Nangis Sesenggukan Sambil Peluk Polisi Usai Kena Gas Air Mata, Mahasiswa: Perih Pak...
Ditemani kedua orangtuanya, Suparjiyono dan Komsatinah, Aldi Dharmawan mengaku 'beruntung' nasibnya tak seperti rekannya, Aga.
Pasalnya, ia hanya mengalami luka-luka, sedangkan Aga telah meninggal dunia.
Kepada ibunya, Aldi mengaku telah dianiaya para seniornya saat mengikuti Diksar UKM Cakrawala.
Aldi mengatakan, perutnya dipukul berkali-kali.
Kedua pipinya juga turut menjadi sasaran tamparan para seniornya.
Bahkan setiap hari selama pelatiah, Aldi bersama 12 rekannya yang lain disuruh merayap di tanah tanpa mengenakan baju.
Akibatnya, Aldi mengalami luka-luka di bagian perutnya.
Baca Juga: Dilantik Jadi DPR Hari Ini, Intip Potret Cantik Krisdayanti dalam Balutan Kebaya Merah yang Anggun
Sang ibu, Komsatinah mengatakan, anaknya pulang dari diksar dalam kondisi sangat lemah.
"Baru masuk (RS) tadi pagi. Tatapannya kosong. Dia belum bisa diajak komunikasi," ucap Komsatinah.
Hal yang sama turut disampaikan oleh ayah Aldi, Suparjiyono.
Dua rekan Aldi dan Aga, turut mengalami kekerasan yang sama saat diksar.
Bahkan, dua rekan Aldi dan Aga tersebut sudah melaporkan pengainyaaan yang mereka terima ke kepolisian setempat.
"Kalau anak saya Aldi ini dirawat di RS Bhayangkara. Yang lainnya tadi ketemu di Polres Pesawaran," ucap Suparjiyono.
Ia pun sangat menyayangkan diksar yang diadakan oleh UKM Cakrawala, yang notabene adalah acara kampus.
"Kegiatan ini berlebihan. Bukan mencerminkan mahasiswa. Keluarga sangat terpukul," tutupnya.
(*)