Find Us On Social Media :

Rela Gadaikan Harta untuk Beli Sianida dan Sewa Pembunuh Bayaran Demi Habisi Nyawa Suami, YL Malah Kena Tipu Selingkuhannya

By Siti Maesaroh, Rabu, 2 Oktober 2019 | 19:15 WIB

Press release di Mapolsek Kelapa Gading Jakarta Utara terkait pengungkapan perencanaan pembunuhan oleh istri dan selingkuhannya terhadap suami

Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Maesaroh

Grid.ID - Sudah jatuh tertimpa tangga pula, YL seorang wanita di Kelapa Gading, Jakarta Utara harus merasakan akibat buruk dari tindakannya.

Tak cuma gagal membunuh suami demi kuasai hartanya, YL juga ternyata ditipu oleh selingkuhannya.

Melansir dari Tribun Jakarta pada Rabu (2/10/2019), YL (40) ditipu 2 kali oleh selingkuhannya yang berinsial BHS (33).

Baca Juga: Jalani Reka Adegan Pembunuhan Suami dan Anak Tirinya, Aulia Kesuma Emosi dan Maki-Maki Pembunuh Bayaran Sewaannya: Jangan Belaga Bego!

Wanita yang sudah bersuami itu bahkan ditipu ratusan juta oleh selingkuhannya.

Awalnya YL dan BHS telah merencanakan pembunuhan terhadap suami YL, yaitu VT.

Tindakan tersebut nekat dilakukannya demi menguasai harta korban.

Baca Juga: Sudah Dendam Sejak Lama, Kelvin Ajak Dana Main Game Lalu Membunuhnya Bersama Ibu dan 2 Pembunuh Bayaran

Awalnya, YL dan BHS berencana ingin membeli racun sianida untuk membunuh VT.

BHS pun mengatakan pada YL bahwa harga racunnya sebesar 3.000 Dolar Singapura.

Ia mengaku akan membelinya di Singapura itulah sebabnya harganya menjadi mahal.

Namun kenyataannya, BHS membeli racun tersebut seharga kira-kira Rp 500 ribu saja melalui online.

Baca Juga: Mengaku Akan Dibunuh Suami Jika Berani Jual Rumah untuk Lunasi Hutang Rp 10 M, AK Akhirnya Pilih Sewa Pembunuh Bayaran Rp 500 Juta

Pengakuan tersebut juga dibenarkan oleh Kombes Budi Herdi Susianto.

"Racun sianida itu terbukti dibeli secara online di Indonesia."

"Itu hanya pengakuan saudara BHS kepada YL agar diberikan uang yang lebih untuk membeli barang tersebut," kata Budhi dikiutip dari Tribun Jakarta.

Usai berhasil mendapatkan sianida, mereka kemudian meracik dan menumbuk sianaida itu untuk dicampurkan ke dalam botol air minum.

Setelah persiapan itu selesai, YL yang akan bertugas mencampurkan ke minuman sang suami.

Baca Juga: Jemput 4 Pembunuh Bayaran yang Disewa Guna Bunuh Suami dan Anak Tirinya, AK Bawa Balita 4 Tahun dan Pembantunya

Namun saat akan menjalankan misi itu, YL tak berani dan akhirnya gagal melakukannya.

Keduanya pun kembali memutar otak dan merencanakan percobaan pembunuhan dengan cara lain.

Usai berdiskusi YL dan BHS sepakat akan menyewa pembunuh bayaran.

BHS kemudian meminta uang kepada YL sebesar Rp 300 juta untuk menyewa pembunuh bayaran yang berinisial BK dan HER.

Baca Juga: Nekat Gelontorkan Rp 500 Juta Demi Sewa Pembunuh Bayaran untuk Habisi Suami Serta Anak Tirinya, Aulia Kesuma Ternyata Punya Utang Bernilai Fantastis di Bank

YL yang tak punya uang kemudian nekat menggadaikan mobil, emas, dan mencuri uang suaminya untuk memenuhi permintaan BHS.

Uang itu akhirnya diberikan kepada BHS, namun BHS justru menggunakan sebagian besar uangnya untuk berfoya-foya.

"Faktanya baru diberikan (BHS kepada BK dan HER) Rp 100 juta. Yang Rp 200 juta digunakan oleh BHS untuk berfoya-foya," ujar Budhi.

Baca Juga: Analisa Psikolog Soal Kasus Istri Muda Sewa Pembunuh Bayaran Rp 500 Juta Demi Bunuh Suami dan Anak Tiri di Sukabumi: Masalah Harta Itu Mengerikan!

Melansir dari Kompas.com pada Selasa (1/10/2019), mereka akhirnya mulai beraksi untuk membunuh VT.

Saat itu VT mengendarai mobil bersama BHS dan BK di kawasan Kelapa Gading.

Namun tiba-tiba, BHS minta VT berhenti karena merasa ingin muntah. Seketika pula BK yang duduk di belakang menusukkan pisau ke leher VT sampai 3 kali.

Baca Juga: Juragan Durian Coba Bunuh Keluarga Pensiunan Polisi di Sumatera Utara, Sewa Pembunuh Bayaran Rp 50 Juta Demi Dapatkan Sepetak Tanah

Kejadian itu terjadi di Jalan Boulevard Gading Raya, namun VT yang saat itu terluka mencoba melarikan diri dengan mobilnya dan pergi ke rumah sakit terdekat.

Ia berhasil selamat dan melaporkan kejadian itu ke Polsek Kelapa Gading.

BHS dan YL kemudian berhasil ditangkap, sementara BK dan HER masih dalam pengejaran.

(*)