Saat itu, hanya karena masalah sepele yaitu tidak sengaja menyerempet pagar rumah seorang petinggi PKI, kakeknya harus menjadi salah satu dari korban pembantaian PKI.
"Cerita dari bapak saya, sebelum dibunuh PKI, kakek menyerempet pagar rumah tokoh PKI saat mengendarai sepeda motor. Pasca kejadian itu, kakek saya dicari lalu dibunuh," ungkap Yanto.
Tak hanya dibantai, rumah kakeknya dulu pun ikut dibakar.
Akibatnya mereka sekeluarga pun harus mengungsi hingga ke Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Saat di tempat pengungsian pun keluarga minim mendapatkan informasi.
Mereka hanya sekedar diberi tahu kalau Insp. Pol. Suparbak telah gugur tanpa keluarga mengetahui di mana makamnya.
Baca Juga: Tertelan Eskalator, Separuh Tubuh Wanita ini Terjebak dalam Mesin Hingga Buat Pengunjung Lain Panik
Oleh karena itu, kedatangan mereka kali ini diharapkan akan membuahkan setidaknya titik terang di mana pastinya sang kakek dikuburkan.
Selain keluarga Yanto, nasib malang juga menimpa korban kekejaman PKI.
Salah satunya adalah keluarga Siti Asyiah.
Bahkan hingga kini, dirinya masih ingat betul bagaimana ayahnya menjadi salah satu kekejaman PKI.