Find Us On Social Media :

Sering Main Game di Tempat Gelap Bisa Picu Gangguan Otak hingga Kebutaan!

By Novita, Kamis, 3 Oktober 2019 | 09:13 WIB

Ilustrasi: Sering Main Game di Tempat Gelap Bisa Picu Gangguan Otak hingga Kebutaan!

Grid.ID - Gangguan otak hingga kebutaan ternyata bisa dipicu akibat sering main game di tempat gelap.

Pasalnya, kebiasaan anak milenial yang sering main game di tempat gelap tidak menutup kemungkinan berdampak pada kesehatan, termasuk picu gangguan otak hingga kebutaan.

Tak hanya picu gangguan otak hingga kebutaan, sering main game di tempat gelap ternyata juga sangat tidak baik untuk kesehatan tubuh manusia.

Baca Juga: Viral Video Siswa SMA Kejang-kejang Saat Bermain Game Online, Orang Tua: Bukan karena Obat dan Game!

Seperti yang diketahi, di era sekarang ini, masyarakat sulit lepas dari gadget.

Terlebih pertumbuhan teknologi yang semakin pesat membuat banyak fitur menarik di ponsel salah satunya game.

Baik game online maupun offline banyak digemari terutama kalangan anak-anak hingga orang dewasa.

Baca Juga: Viral, Video Siswa SMA Kejang-kejang hingga Pingsan Saat Bermain Game Online

Kebiasaan main game hingga larut malam dan di tempat gelap misalnya di kamar miliki dampak buruk bagi kesehatan.

Seperti halnya dampak buruk dari sering main game di tempat gelap yaitu bisa picu gangguan otak hingga kebutaan.

Melansir dari laman Business Insider, sering terpapar cahaya layar ponsel pada malam hari bisa berdampak buruk pada otak dan tubuh manusia.

Baca Juga: Setiap Hari Main Game Online di Kegelapan, Seorang Wanita Alami Hal Mengerikan saat Membuka Mata

Menurut studi dari Harvard Health Publications, tubuh manusia memiliki siklus natural untuk tetap terjaga pada siang hari dan tidur pada malam hari.

Sementara itu paparan sinar ponsel dapat merusak siklus natural tersebut.

Alhasil otak akan berhenti memproduksi melatonin.

Baca Juga: Sudah Dendam Sejak Lama, Kelvin Ajak Dana Main Game Lalu Membunuhnya Bersama Ibu dan 2 Pembunuh Bayaran

1. Gangguan Otak

Otak akan berhenti memproduksi melatonin yang dibutuhkan tubuh.

Melatonin sendiri adalah hormon yang merangsang tubuh untuk tertidur.

Baca Juga: Gara-gara Main Game PUBG, Polisi Cantik Ini Dipinang oleh Tentara dengan Mas Kawin PS4

Jadi jika produksi melatonin terganggu, maka siklus tidur juga akan terganggu sama seperti jet lag.

Tak hanya itu, akibat produksi melatonin terganggu, maka siklus istirahat otak pun ikut dipengaruhi.

Secara tidak langsung, hal itu dapat menyebabkan berkurangnya daya ingat otak, dan sulit menangkap pelajaran atau hal-hal baru.

Baca Juga: Ketagihan Main Game Selama Liburan, Mata Seorang Anak Laki-Laki Hingga Juling

Bahkan kurangnya hormon melatonin juga akan mengakibatkan otak sulit berkembang, hingga bisa berdampak pada penyakit kelupaan alzheimer.

Tak sampai di situ saja, akibat dari kekurangan hormon melatonin juga bisa mengakibatkan gangguan psikologis, seperti depresi.

Paparan sinar layar ponsel juga dapat mengurangi jumlah kedipan mata, sehingga berimpikasi pada ketegangan mata, iritasi, kekeringan, hingga mata kabur.

Baca Juga: BERITA TERPOPULER: Viral Kisah Seorang Pria Nikahi 2 Wanita Sekaligus dengan Mahar Rp 10 Ribu, Hingga Inul Daratista Curhat Anaknya Habiskan Puluhan Juta Rupiah untuk Main Game Online

2. Kebutaan

Tak hanya iritasi, kekeringan, hingga mata kabur, kebutaan juga merupakan salah satu risiko yang bisa terjadi akibat kerap bermain ponsel di kegelapan.

Bahkan, belum lama ini ada kasus kebutaan akibat kerap bermain game di tempat gelap.

Baca Juga: Pucat Pasi Setelah Kalah Main Games dan Dipaksa Minum Sarden, Ashanty: Nggak Mau, Aku Walk Out Ya!

Dilansir dari laman Kompas.com, Surya Utama (19) warga Kabupaten Asahan kehilangan kemampuan melihatnya sejak Juni lalu.

Pasalnya, cahaya yang dapat ditangkap matanya sanga sedikit.

Bahkan, sorot lampu senter yang diarahkan ke matanya tak mampu terlihat.

Baca Juga: Anaknya Habiskan Puluhan Juta Rupiah untuk Main Game Online, Inul Daratista Curhat : Emaknya Langsung Kejet-kejet, Meriang!

Pada Selasa (10/9/2019) siang, Surya bersama kedua orangtuanya berada di Rumah Sakit Khusus Mata, Sumatera Eye Centre (SMEC) Medan.

Ia menduga, kebutaannya berhubungan dengan hobinya main game 3-5 jam sehari di waktu malam, kadang di tempat gelap sekalian mengisi daya HP.

Awalnya, ia merasa matanya memerah dan pandangannya mulai kabur.

Baca Juga: Jago Main Game PUBG, Pevita Pearce Wakili Indonesia dalam Kompetisi PMCO di Jerman!

Saat diperiksa, dr Pinto Yusneni Pulungan SpM yang memeriksa Surya mengatakan, pasien itu datang dengan diagnosa mengalami glaukoma.

"Glaukoma primer itu, penyakit generatif atau tidak sembuh, dengan peninggian tekanan bola mata dan kerusakan pada saraf penglihatan," kata Pinto.

Saat dilakukan scanning, ternyata saraf mata Surya mengalami atrofi.

"Dari hasil scanning, sudah kita dapatkan bahwa saraf dia sudah mengalami atrofi atau kematian saraf," jelas Pinto. (*)