Grid.ID - Karmila (42), adalah salah satu dari korban selamat dari kecelakaaan di tanjakan Emen, Subang, Sabtu (10/2/2018).
Sebanyak 26 orang meninggal dunia dan 17 orang luka-luka akibat kecelakaan bus yang membawa rombongan dari warga Tangerang Selatan yang baru saja pulang wisata dari Gunung Tangkubanparahu.
Dalam penuturannya yang dikutip dairi TribunJabar, Karmila mengungkapkan jika ia bersusah payah merangkak di dalam bis yang penuh kaca setelah bus terguling.
Karmila duduk duduk di bangku ketiga dari depan sisi kanan kabin sopir.
Ketika menuju pintu keluar, Mila sempat mendengar suara rintihan kawan-kawannya yang berada di bawah kursi tersebut.
Setelah berjuang, akhirnya Karmila berhasil keluar dari bus.
(7 Fakta Pernikahan Mewah Anak Pengusaha Batubara, Mulai Honor Pengisi Acara Hingga Mobil Pengantin)
Rasa syukur ia ungkapkan karena ia bisa selamat dan tanpa takut keluar dari bus.
Hanya saja, rasa syukur ini ternodai dengan sikap warga yang ada di sekeliling bus yang saat itu belum terlalu banyak.
Karmila sempat kesal, geram, dan menangis karena warga yang ada tidak mau meminjamkan ponsel kepadanya.
Meski alasannya masih bisa diterima, tetapi sikap mereka justri tidak menunjukkan empati kepada korban.
Mereka beralasan tak punya pulsa.
(7 Selebriti Wanita yang Pernah Alami Kecelakaan Lalu Lintas, 2 Meninggal Dunia)
Sikap mereka justru membuat Karmila geram.
Mereka justru asyik merekam kejadian tergulingnya bus dengan ponselnya.
"Kesel banget. Mau minjem hp buat nelpon dia (menunjuk suami yang ada di sampingnya-red), mereka cuma nge-shoot nge-shoot aja. Bilang nggak ada pulsa," ungkap Mila yang dikutip Grid.ID dari TribunJabar.
Setelah beberapa saat, lalu lintas di tanjakan Emen itu menjadi macet.
Namun tidak ada seorang pun yang berani menolongnya.
(7 Fakta Kehidupan Tersangka Tragedi Tanjakan Emen Subang, Nomor 3 Bikin Haru)
Petugas kepolisian lalu datang dan membawa Mila ke poliklinik di dekat lokasi kejadian.
Sementara korban lainnya dibawa ke RSUD Subang.
Kekesalan kedua Karmila kembali muncul saat dalam perjalanan ke poliklinik.
Sambil menahan sediikit rasa sakit dan trauma. ia justrui ditanyai oleh petugas kepolisian yang membawanya.
"Capek banget rasanya, karena saya jadi salah satu saksi yang ditanya terus-terusan sama polisi," kata Mila.
Di hari ketiga setelah kejadian, seluruh tubuh Mila baru terasa sakit.
(7 Fakta Pernikahan Mewah Anak Pengusaha Batubara, Mulai Honor Pengisi Acara Hingga Mobil Pengantin)
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan di tanjakan Emen, Subang menyebabkan 27 orang tewas.
Awalnya, hanya 24 orang yang teridentifikasi tetapi pada hari Minggu (11/2/2018) dini hari, ke-27 korban yang meninggal sudah teridentifikasi.
Sebanyak 22 dari 26 warga Pisangan, Ciputat, Tangerang Selatan, yang menjadi korban kecelakaan bus di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat, dimakamkan di Taman Makam Legoso, Minggu (11/2/2018).
(Manggung di Acara Nikahan, Honor Lesti D'Academy Sampai Rp300 Juta, Begini Pengakuannya!)
Pengurus Taman Makam Legoso, Abdur Rasyid, mengatakan, ke 22 jenazah tersebut dimakamkan dengan dua cara berbeda.
Pada makam massal tersebut, Rasyid menyatakan, ada jenazah yang masih punya hubungan keluarga seperti korban bernama Jono dan istrinya, Sugiati.
Tangis harus mengiringi pemakaman korban tewas kecelakaan bus di Tanjakan Emen di Ciputat, Minggu (11/2/2018). Hari itu menjadi hari duka bagi warga Ciputat Timur. (*)