Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Sarah Nurhayati
Grid.ID - Perankan Wiro Sableng dalam film bertajuk 'Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212', Vino G. Bastian tak ingin tonton sinetron atau film berjudul sama yang sempat tayang pada tahun 80 hingga 90-an.
Vino lebih memilih untuk mendalami karakternya itu melalui pendekatannya sendiri.
Karena bisa dikatakan, Vino juga merupakan penerus Wiro Sableng 212 masa kini.
(BACA: Ini Alasan Terbesar Vino G. Bastian ikut Andil di Film Wiro Sableng!)
"Saya enggak mau nonton senior-senior saya yang udah mainin karakter Wiro ini. Saya enggak mau terbawa dengan pendekatannya mereka. Karena buat saya, saya ini bisa dibilang penerus juga," ungkap Vino saat ditemui Grid.ID di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (13/2/2018).
Meski sebelumnya Wiro Sableng ini sudah pernah diperankan oleh beberapa aktor laga lainnya, Vino tidak serta merta mengikuti pendekatan karakter ala mereka.
Vino lebih memilih untuk mendalami karakter itu melalui skenario dan membaca buku Wiro Sableng yang ditulis langsung oleh mendiang ayahnya, Bastian Tito ketimbang kembali menonton film lamanya.
(BACA: Main Film Wiro Sableng, Vino G. Bastian Kesusahan Perankan Jurus Monyet)
"Tiap aktor punya pendekatan sendiri, punya metode akting sendiri untuk mendekatkan ke karakternya."
"Nah, saya pun punya juga. Saya enggak pengin nonton film sebelumnya, saya fokusin ke skenario film yang udah ada sama saya baca bukunya," tutur Vino.
Setelah menemukan jati diri baru untuk karakter Wiro, pria berusia 35 tahun ini langsung melakukan diskusi dengan sutradaranya Angga Dwimas Sasongko, produsernya Sheila Timothy, dan koreografernya Yayan Ruhian.
"Kalaupun ada sedikit yang berbeda dengan buku, itu salah satu penawaran saya aja sebagai aktor. Mungkin kalau ada aktor lain yang didapuk jadi Wiro, pasti punya pendekatan yang lain lagi, buat saya sah aja," tandasnya.
(BACA: Vino G. Bastian Latihan Goyang ala Chrisye Tiap Hari, Lho Kaesang Pangarep Juga Ikut-Ikutan Goyang?)
Suami dari artis Marsha Timothy ini juga menandaskan bahwa dunia seni itu tak pernah bisa dibatasi, semuanya sah.
Apa yang diperlihatkan dari Wiro Sableng itu adalah suatu karya masing-masing individu yang telah membangun karakter Wiro Sableng itu sendiri.
"Karena kan itu adalah seni yang dimiliki tiap aktor, itulah karyanya dia. Saya enggak mau berkomentar yang dulu dan sekarang seperti apa, karena buat saya, ketika aktor itu jadi Wiro pada saat itu, mereka yang terbaik,"
"Ken Ken adalah yang terbaik di era 90-an. Toni Hidayat dan teman-temannya juga yang terbaik di era 80-an," cerita Vino. (*)