Laporan Wartawan Grid.ID, Nesiana Yuko Argina
Grid.ID - Lama tak terlihat eksis di layar kaca, Indra Bekti tengah menikmati kehidupan rumah tangganya.
Sejak menikah pada 10 Oktober 2010 silam dan dikaruniai 2 puteri cantik, presenter 41 tahun itu fokus dengan keluarga dan bisnisnya.
Beberapa waktu lalu, Indra Bekti dan sang istri, Aldilla Jelita, hadir sebagai bintang tamu di acara yang dipandu oleh Raffi Ahmad, Sahila Hisyam dan Vicky Prasetyo.
Pada momen tersebut, Indra Bekti blak-blakan mengaku takut pada istrinya lho.
Hal itu berawal dari sindiran Raffi Ahmad tentang sebutan suami-suami takut istri yang disematkan padanya.
"Apakah benar Indra Bekti adalah suami-suami takut istri? Tolong dijawab," tanya Raffi seperti dikutip Grid.ID dari tayangan Okay Bos di kanal YouTube Trans7 Official, Rabu (2/10/2019).
"Dilla, apakah suami kamu ini suami-suami takut istri?" imbuhnya.
"Harusnya pertanyaannya dibalik, ayah takut sama aku?" ujar Dilla pada sang suami yang ada di sebelahnya.
Baca Juga: Masih Ingat Bagas Idola Cilik? Kini Ganti Nama dan Keluarkan Singel Baru Bertema Jatuh Cinta!
Pria yang kerap disapa Bekti itu langsung tertawa, "Hahaha, he eh (iya)".
Seluruh yang ada di ruangan itu sontak tertawa, termasuk Raffi yang kaget mendengar jawaban Bekti.
Yang dituding jadi suami takut istri masih terus mengangguk, membenarkan sindirian Raffi untuknya, "Iya, Fi. Bener,"
"Gue takutnya (dia) kalau lagi marah. Pokoknya gue tuh gak mau dia itu ngambek atau apa gimana gitu," jelasnya.
Baca Juga: Ceritakan Teror Mistis di Outletnya, Ruben Onsu: Ada Kotoran Kucing Seplastik!
Raffi pun kembali melempar pertanyaan pada Dilla, "Emang Dilla jadi istri galak?"
"Ya galak dong. Harus," tegas Dilla.
Diakui Bekti jika dirinya lebih banyak mengalah pada sang istri untuk menghindari perdebatan.
Hal itu untuk menghindari keributan yang terjadi antara dirinya dan sang istri menjadi berlarut-larut.
"Gue gak pengen berlarut-larut gitu lho," terangnya.
"Pengennya diselesaikan saat itu juga dan gak pakai marah-marah sampai keluar energi atau tenaga yang percuma," jelasnya.
"Karena gini, ngalah itu belum berarti kalah. Ngalah untuk menang," tandas Bekti.
(*)