Grid.ID - Pernikahan yang biasanya digelar sekali seumur hidup, seharusnya menjadi salah satu momen paling bahagia dalam kehidupan seseorang.
Namun tidak halnya untuk wanita malang ini.
Wanita ini tak hanya harus menanggung malu akan pernikahan yang ia gelar bersama mempelai prianya.
Sang mempelai wanita ini juga terpaksa menanggung utang sebesar Rp 1,6 miliar usai menikah.
Pasalnya, mempelai wanita tiba-tiba ditinggal kabur oleh sang 'suami' tepat setelah menggelar pernikahan mewah tersebut.
Mengutip South China Morning Post, kejadian ini dialami oleh seorang wanita 30 tahun asal Thailand bernama Da.
Da, awalnya merasa di atas angin saat bertemu dengan pria pujaannya, Nat, pada Maret 2019 lalu.
Tak sekedar berkenalan, Da bahkan langsung dilamar oleh pria 50 tahun tersebut pada keesokan harinya.
Suka cita pun dirasakan Da, apalagi saat mendengar Nat adalah seorang CEO yang memiliki bisnis besar di Hong Kong.
Semangat ingin segera membangun rumah tangga impiannya, Da pun mengajak kekasihnya, Nat, untuk mendaftarkan pernikahannya.
Da dan Nat juga langsung memesan hotel mewah di Thailand dan menyebarkan banyak undangan ke para tamu pernikahan.
Namun saat hari H, hal aneh mulai dirasakan pihak keluarga mempelai wanita.
Hanya 10 tamu undangan mempelai pria yang datang ke pesta pernikahan.
Kecurigaan tersebut ternyata benar, sang mempelai pria tiba-tiba pergi dengan alasan ada pekerjaan di Hong Kong.
Saat pergi, sang mempelai pria menolak membayar tagihan pernikahan.
Cek berisi uang pembayaran untuk mahar pernikahan turut lenyap bersamaan dengan kepergian sang mempelai pria.
Di hari pernikahannya yang seharusnya menjadi hari paling bahagia dalam hidupnya, Da harus menanggung malu sekaligus utang besar.
Ibunda dari mempelai wanita mengaku keluarganya kini menanggung utang sebesar Rp 1,6 miliar, yang merupakan total biaya pernikahan Da dan Nat.
Namun beda dengan pengakuan ibunda Da, pihak wedding organizer (WO) mengaku hanya menghabiskan uang Rp 139 juta, dikutip dari Bangkok Post.
Namun pihak WO mengakui, pernikahan Da dan Nat benar-benar sangat mewah dan besar.
"Benar-benar acara yang besar, 20 anggota kita harus habiskan waktu 3 hari 3 malam untuk mempersiapkan pesta itu," ucap perwakilan WO.
Tentu, muncul dugaan jika mempelai pria hanyalah seorang penipu yang ingin mencuri uang dari pihak keluarga mempelai wanita.
Apalagi, sang mempelai pria berulang kali mengubah-ubah pernyataannya seputar profesinya.
Awalnya, Nat mengaku kepada Da jika ia adalah seorang CEO di Hong Kong.
Namun kepada sang mertua, Nat mengaku jika dia adalah penasehat mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra.
Karena melihat gaya berpakaian yang terlihat seperti orang kaya, sang mertua pun percaya dengan Nat, meski baru bertemu satu kali.
Kini, pihak mempelai wanita berencana untuk menceraikan Nat dan menuntut ganti rugi.
(*)