Find Us On Social Media :

Idap Ehlers-Danlos Syndrome, Sia Beberkan Kondisi Kesehatannya

By Novia, Senin, 7 Oktober 2019 | 09:44 WIB

SIA

Laporan Wartawwan Grid.ID, Novia Tri Astuti

Grid.ID - Penyanyi dan penulis lagu asal Australia, Sia, baru-baru ini tengah mengungkapkan kondisi kesehatannya.

Pemilik nama lengkap Sia Kate Isobelle Furler ini mengungkapkan bahwa ia menderita Ehlers-Danlos Syndrome.

Menurut US National Institute of Health, penyakit nyeri yang memengaruhi setidaknya 1 dari 5 ribu orang di seluruh dunia itu telah bersarang di tubuhnya.

Baca Juga: NOAH Sukses Hentakkan Panggung dan Puaskan Penonton di Synchronize Fest 2019

Penyakit nyeri kronis atau Ehlers-Danlos Syndrome ini dijelaskan Sia melalui sebuah cuitan di Twitter pada Jumat (4/10/2019).

"Hei, aku menderita sakit kronis, penyakit neurologis, ehlers danlos dan aku hanya ingin mengatakan kepada kalian yang menderita sakit, baik fisik maupun emosional, aku mencintaimu, keep going," tulisnya.

Ia juga menjelaskan, rasa sakit yang dideritanya ini cukup melemahkan semangatnya.

Baca Juga: Usai Bawakan Lagu Baru di Synchronize Fest 2019, NOAH Ajak Penonton Tenggelam dengan Hitsnya di Era Awal 2000-an 

Meski begitu, ia tetap men-support dirinya dan orang lain yang menderita penyakit tersebut.

"Hidup ini sangat sulit. Rasa sakit itu melemahkan semangat, dan kamu tidak sendirian,” tambahnya.

Melansir dari The Guardian pada Minggu (6/10/2019), seniman Australia ini ternyata sering mengenakan wig untuk mengaburkan wajahnya dan melindungi privasinya.

Baca Juga: Tak Hanya Ajak Nostalgia, NOAH Akhirnya Bawakan Dua Lagu Terbarunya di Synchronize Fest 2019

Sebelumnya, Sia diketahui telah terbuka dengan masalah yang ia alami yaitu kecanduan narkoba dan alkohol.

Tetapi sebelum itu, ia tidak pernah berbicara tentang Ehlers-Danlos Syndrome di depan umum.

Sebagaimana diketahui, ada beberapa bentuk Ehlers-Danlos Syndrome yang mempengaruhi jaringan ikat.

Baca Juga: Sapa Penonton yang Datang dari Malaysia, Sheila On 7 Tutup Aksi Panggung di Synchronize Fest 2019 dengan Pamit Pulang ke Yogyakarta

Gejala dari bentuk paling umum dari sindrom ini ditandai dengan melar, kulit rapuh, dan persendian yang terlalu fleksibel, menurut Mayo Clinic.

(*)