Grid.ID - Teman makan teman, nggak hanya diurusan percintaan saja loh.
Urusan bisnis, teman tega juga makan temannya sendiri.
Kedok sebagai teman, biasanya malah membuat praktik makan teman lebih lancar.
Penipuan berkedok teman ngajak bisnis, itu menimpa perempuan bernama Melsa Yunitha Sufhani.
(BACA : Sering Memimpikan Hal atau Orang yang Sama Berulang Kali? Ternyata Ada Alasan Psikologisnya loh)
Uang ratusan juta, disetorkan secara bertahap kepada teman yang ngajak bisnis.
Saking kesalnya dengan penipuan yang dilakukan temannya sendiri, Melsa Yunitha Sufhani posting seperti ini di media sosial.
"Penipuan! Saat ini saya sedang kena penipuan oleh teman sendiri. Harap hati2 klo ktemu orang ini, dan jika berkenan boleh bantu share ya. Namanya SUWIKNYO atau dipanggil AWI. Penipuan dengan iming2 investasi atau deposit atau ngasih modal untuk bookingan hotel. Penipu ini memang bekerja di jakarta di salah satu perusahaan dibidang jasa untuk booking hotel, jadi dia memanfaatkan kesempatan ini untuk menjerat korban2 yg udh percaya sama dia (ada teman, klien, dll) . Termasuk saya sebagai salah satu temannya dikantor (tapi beda divisi) yang uangnya dibawa kabur oleh dia. Total korban yg udh ketahuan lebih dari 10 orang, dengan total uang yg dibawa kabur sama si awi ini lebih dari 2 Miliyar! Saat ini beberapa korban udh lapor polisi. Jadi untuk teman-teman semua, jika ada yg lihat orang ini, bisa tolong info ya. Makasih banyakk :))".
Dari Rama suami korban, didapatkan keterangan bahwa pria bernama Suwiknyo atau yang biasa disapa Awi, menawarkan bisnis dibidang perhotelan.
(BACA : Begini Penampilan Sweet Rossa Kala Kenakan Dress Motif Floral dan Makeup Flawless, Bikin Pangling!)
Awi yang sudah dikenal dan memang teman korban sejak 4 tahun silam karena satu kantor ini, menawarkan binis dengan pengembalian modal cepat dan komisinya lumayan besar.
"Tiap modal yang disetor dalam project booking hotel itu, janjinya dikembalikan 1-2 minggu.
Itu juga sudah termasuk dengan komisi," ucap Rama yang istrinya jadi korban penipuan teman sekantor.
Tiap project yang ditawarkan Awi komisinya beda-beda, rangenya 5-25%.
Tapi sayangnya janji tinggallah janji, uang yang sudah ditransfer korban mencapai Rp 270 juta menguap bersama keberadaan Awi.
Korban penipuannya juga banyak dan kerugian ditaksir lebih dari Rp 2 milyar.
"Saat ini kami sudah melaporkan penipuan ini pada Polda Metro Jaya.
Laporan kita buat pada 9 Februari 2018 lalu," ucap Rama yang warga Pinang Ranti Mansion, Jakarta Timur.(*)