Find Us On Social Media :

Turun Hujan dan Merah, Ini Arti 2 Mitos Saat Perayaan Imlek

By Octa, Jumat, 16 Februari 2018 | 18:18 WIB

Mitos hujan dan warna merah di Tahun Baru Imlek

Grid.ID - Dari pagi sampai tengah malam, wilayah Jakarta diguyur hujan (15/2018).

Hanya gerimis dan nggak terlalu deras sih, namun seharian basah deh.

Akibat dari hujan seharian itu, beberapa wilayah di Jakarta sempat digenangi air.

Sebut saja seperti daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kemayoran, Jakarta Pusat dan lain-lain.

(BACA : Gusti Rosaline Diduga Dianaya Setelah Pernikahan Sirinya dengan Seorang Pejabat Terbongkar)

Kondisi banyak jalanan yang tergenangi air plus libur panjang, maka banyak kawasan yang dilanda kemacetan parah.

Ngomongin soal hujan yang turun seharian seperti kemarin pas jelang Imlek, itu masuk dalam mitos yang dipercaya bagi masyarakat Tionghoa.

Dilansir dari Tribun Bangka, bahwa turunnya hujan saat Imlek justru dianggap membawa berkah karena banyak turun rezeki.

Hal itu seperti yang diungkapkan tokoh masyarakat Tionghoa Belinyu Kabupaten Bangka Andre Tanjung.

Menurutnya hujan sebagai berkah saat Imlek merupakan mitos yang mereka dengar dari para orang tua terdahulu.

"Memang ada kepercayaan hujan itu berkah. Biasanya sejak subuh sudah hujan lalu siangnya cuaca terang," ungkap Andre pada Tibun Bangka yang dikutip Grid.ID (26/1/2017).

Hujan yang mendatangkan rejeki menurut Andre adalah hujan yang sifatnya hujan ringan bukan hujan lebat.

"Istilahnya hujan rintik-rintik Itu dipercaya rejeki yang baik untuk tahun ini.

Tapi memang tidak selalu pas imlek turun hujan," jelasnya.

(BACA : Aksi Pelakor Makin Brutal, Hidup 2 Tahun Bersama Oknum Polisi Beristri, Pemilik Kos Ungkap Modus Agar Diizinkan Tinggal)

Selain hujan, mitos lain yang berkembang saat perayaan Imlek adalah kelir yang dominan merah.

Mulai dari pakaian hingga ornamen atau hiasan Imlek semua berwarna Merah.

Warna merah merupakan unsur dari 'Yang' dan juga warna panas (warna matahari).

Api diharapkan dapat memberikan suasana kebahagiaan.

Dari berbagai sumber juga didapat,  karakter 'merah' atau 'hung' identiknya dengan kamakmuran.

Makanya saat perayaan Implek, warna merah pun menjadi warna yang digemari oleh orang Tionghoa.(*)