Grid.ID - Bencana tanah longsor baru saja terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Kampung Cirawa, Desa Kanoman, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, dilanda bencana tanah longsor pada Selasa (8/10/2019) sekitar pukul 18.00 WIB.
Mengutip Kompas.com, Camat Cibeber Ali Akbar mengatakan bencana tanah longsor terjadi setelah wilayahnya diguyur hujan deras.
Baca Juga: Licik, Pria Ini Nekat Buat Laporan Kehilangan Palsu Agar Bisa Jual Motornya yang Belum Lunas!
“Iya benar. Terjadi longsor setelah turun hujan deras tadi.
"Informasi ada sejumlah rumah yang tertimbun berikut penghuninya,” ungkap Ali Akbar.
Akibat longsor tersebut, dua orang warga Kampung Cirawa meninggal dunia.
Korban bernama Hendrik (21) dan Siti Masropah (21).
Keduanya merupakan pasangan suami istri yang baru saja menikah pada tiga bulan lalu.
Dari keterangan Ali Akbar, jenazah keduanya ditemukan di lokasi timbunan longsor yang sama.
Hendrik ditemukan meninggal dunia dalam posisi memeluk istrinya, yang ikut tewas dalam bencana longor tersebut.
“Posisi keduanya ditemukan di bawah reruntuhan bangunan rumah yang tertimbun material longsor,” lanjut Ali.
Penemuan jasad pasutri tersebut juga dibenarkan oleh Petugas Satpol PP Kecamatan Cibeber, Yadi Hikmat Mulyadi.
"Posisi dua korban diduga sedang berada di dalam kamar saat terjadi longsor," ungkap Yadi.
Yadi menjelaskan, Hendrik dan Siti Masropah tinggal di rumah permanen yang lokasinya memang berada di tegalan sawah tadah hujan dan di dekat lereng.
"Posisi rumah berada di kemiringan sekitar 30 derajat," imbuhnya.
Mengutip Tribun Jabar, kerabat korban Iwan Setiawan (39), menceritakan detik-detik longsor terjadi.
Setiawan mengatakan, sejak sore listrik di Kampung Cirawa sudah padam karena hujan lebat.
Dalam kondisi gelap gulita itu, Setiawan mengaku melihat cahaya yang bergerak tepat saat tanah longsor mulai bergerak.
"Cahaya itu berwarna hijau, bergerak bersama tanah," ujar Setiawan.
Berkat cahaya hijau tersebut, Setiawan bersama anak istrinya berhasil selamat.
Namun saat berteriak memanggil Hendrik dan Siti, Setiawan tak mendengar jawaban.
"Kondisi setelah itu gelap, saya memanggil Hendrik dan istrinya untuk keluar rumah, tapi tak ada jawaban dari dalam rumah, ternyata tanah sudah masuk ke dalam kamar," ucap Setiawan.
Jenazah pasutri Hendrik dan Siti dibawa ke puskesmas terlebih dahulu sebelum diserahkan ke keluarga.
(*)