Find Us On Social Media :

Tidak Ada Tanda-tanda Sebelumnya, Ayah Satu Anak Ini Didiagnosis Kanker Lambung Stadium Akhir

By Novia, Kamis, 10 Oktober 2019 | 11:59 WIB

Tidak Ada Tanda-tanda Sebelumnya, Ayah Satu Anak Ini Didiagnosis Kanker Lambung Stadium Akhir

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti

Grid.ID - Setiap ayah tentu saja berkeinginan untuk mendampingi anak dan keluarganya dengan baik.

Menyaksikan buah hati tumbuh menjadi dewasa dan mendampinginya hingga menemukan keluarga baru tentu saja menjadi harapan setiap ayah dan orang tua lainnya.

Namun sayang, seorang ayah bernama Paul Hill (36) ini merasa tak dapat mewujudkan hal tersebut.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Ini 5 Merek Obat Asam Lambung Ranitidin yang Berpotensi Sebabkan Kanker, Cermati Baik-baik!

Melansir dari The Sun pada Rabu (9/10/2019), ayah yang baru saja memiliki putra berusia 19 bulan ini berbagi kesedihan hatinya.

Ia mengatakan bahwa kehancuran hatinya ini karena merasa tidak dapat mendampingi anaknya George hingga dewasa.

Sebelum didiagnosis kanker oleh dokter, ayah satu anak itu telah menyatakan sumpahnya mendampingi putra dan anak-anaknya hingga dewasa.

Baca Juga: Dicerai Mantan Istri Saat Idap Kanker Ganas, Aldi Taher Ternyata Masih Cinta dan Ingin Rujuk Kembali: Hanya Allah yang Tahu Isi Hati Manusia

"Aku bersumpah aku akan selalu ada di dekatnya untuk menyaksikannya tumbuh dewasa," ucapnya.

Setahun setelah kelahiran putranya itu, Paul dikabarkan menderita kanker lambung stadium 4.

Dokter mengatakan bahwa kanker tersebut telah menyerangnya selama lima tahun terakhir.

Baca Juga: Kenali 3 Jenis Benjolan di Bawah Dagu, Mulai dari Tumor Jinak Hingga Pertanda Kanker

Kanker yang diderita olehnya telah berkembang sedemikian rupa, sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan operasi.

Paul merasa terkejut dan sedih, sebab tidak ada tanda-tanda ia menderita kanker sebelumnya.

Kini ia memberanikan diri membagikan kisahnya untuk mengingatkan orang lain, agar waspada terhadap tanda-tanda penyakit.

Baca Juga: Terbukti Secara Ilmiah, Tanaman Ajaib ini Mampu Membunuh Sel Kanker dalam Hitungan Jam

Selain itu ia juga mendesak orang-orang untuk mempersiapkan dana perawatan imunoterapi yang dapat menyelamatkan jiwa di Amerika Serikat.

Sebelum didiagnosis kanker, pada bulan Mei dokter menyatakan bahwa dirinya mengalami gangguan dalam menelan makanan.

Pada awalnya Paul mengira bahwa ini adalah gejala gangguan perut biasa.

Baca Juga: Bertahan Lawan Kanker, Aldi Taher: Aku Anggap itu Anugerah

Namun ketika muntah berlanjut selama empat minggu, ia merasa menderita sakit perut kronis.

Ia kembali memutuskan untuk menemui dokter umum.

Setelah dibawa kedokter, ia hanya dinyatakan refluks asam lambung atau kondisi asam lambung yang tinggi.

Baca Juga: Seorang Pria Mengamuk Hingga Tega Gunduli Rambut Istrinya Akibat Temukan Ini Dalam Makanan

Dokter juga menyampaikan tidak ada yang perlu dikhawatirkan, dan memberikan obat untuk mengurangi gejala tersebut.

Tak kunjung membaik, kondisi Paul justru semakin memburuk.

Paul akhirnya kembali ke dokter untuk melakukan cek up dan tes darah.

Baca Juga: Gara-Gara Cium Aroma Busuk dari Makanan Kesukaan Orang Indonesia ini, Pilot Pesawat Canada Air Mendarat Darurat Sampai Turunkan Masker Oksigen!

Setelah itu Paul diduga menderita anemia dan dirujuk untuk menemui dokter spesialis.

Sebelum bulan Agustus lalu, kondisi Paul memburuk dengan cepat, berat badannya turun drastis.

Paul akhirnya menemui dokter spesialis secara pribadi.

Baca Juga: Naik Pitam Lihat Ada Sehelai Rambut di Makanannya, Seorang Suami Tega Cukur Istrinya Sampai Gundul!

Dari sanalah akhirnya Paul menerima kabar yang memilukan, ia menderita kanker lambung stadium 4.

Ia dikabarkan memiliki tumor di perutnya dan telah menyebar ke pankreas dan kelenjar getah beningnya.

Karena gugus kelenjar getah bening telah menyebar ke pembuluh darah utama, maka Paul dinyatakan tidak dapat dioperasi untuk menghilangkan kanker itu.

Baca Juga: Bucin dengan Oppa Korea, Wanita Asal Bekasi Pasang Iklan Billboard agar di-Notice Idolanya!

"Sejak kabar mengerikan itu datang, keluarga saya seperti berada di dalam mimpi buruk," ujar Jessica, istri Paul.

Pada hari itu Jessica dan Paul menangis.

Tetapi dari kejadian tersebut mereka mengaku telah banyak belajar arti bersyukur.

Baca Juga: Ajak Bocah SD Cari Jangkrik di Sawah, Kakek 67 Tahun Justru Cabuli Korban di Kebun Kosong dan Iming-imingi Duit Rp 10 Ribu

Selain itu mereka juga belajar menghargai waktu dan belajar tidak mudah menyerah.

Dokter mengakui ini sebagai kesalahan, sebab diagnosisnya sangat terlambat.

Sebagai gantinya, dokter memberi tahu Paul bahwa yang bisa mereka lakukan adalah kemoterapi.

Baca Juga: Detik-detik Hujan Batu Raksasa di Langit Purwakarta, Terdengar Suara Gemuruh Dahsyat hingga Warga Menjerit Lihat Rumahnya Hancur

Harapan dari kemoterapi ini untuk mengecilkan kanker di kelenjar getah beningnya, sehingga dokter bisa mengoperasi dan menghilangkan sisanya.

Mereka juga merekomendasikan imunoterapi sebagai pengobatan terbaik.

(*)