Find Us On Social Media :

Seorang Pria Hidup Dengan Dua Jantung Setelah Menerima Transplantasi Organ Pemompa Darah

By Nindya Galuh Aprillia, Jumat, 16 Februari 2018 | 23:12 WIB

Ilustrasi jantung

Laporan Wartawan Grid.ID, Seto Ajinugroho

Grid.ID - Dalam sebuah rekaman video menunjukkan sedang berlangsungnya operasi medis.

Itu bukan operasi medis biasa, namun operasi transplantasi/pencangkokan jantung di rumah sakit Apollo di kota Hyderabad, India Selatan.

Dilansir reporter Grid.ID dari Newsflare yang menayangkan artikel pada 10 Februari 2018, operasi itu dilakukan kepada seorang pria asal India yang berusia 56 tahun.

Pria tersebut mendapat transplantasi jantung setelah ia menderita gagal jantung stadium akhir.

( BACA JUGA: Mix and Match Vintage Outfit ala Eva Celia, Bisa Banget Kamu Tiru! )

Saat ada seorang pemuda meninggal yang pihak keluarga bersedia mendonorkan jantungnya maka operasi itu segera dilakukan.

Namun masalah tidak selesai sampai situ.

Dr. A.G. Krishna Gokhale kepala operasi pencangkokan tersebut mengatakan, "Ukuran Jantung pendonor berukuran normal."

''Sedangkan  jantung penerima berukuran kecil."

( BACA JUGA: Eitts, Jangan Dimakan, Benda Mirip Es Loli Ini Ternyata Punya Fungsi Sebagai Pengingat loh )

Tidak ada waktu untuk menunggu pendonor lain karena pasien dalam kondisi kritis.

Jadi, dokter memutuskan untuk tetap membiarkan jantung lama berada di dalam tubuh pasien daripada menggantinya.

Operasi itu berlangsung selama 7 jam.

Jadi posisi jantung baru bersebelahan dengan posisi jantung yang lama.

( BACA JUGA: Jangan Dianggap Remeh, Kenali Gejala dan Tanda 6 Kanker yang Umum Menyerang Anak )

Kedua jantung saling melengkapi satu sama lain untuk memastikan kelancaran sirkulasi darah di tubuh.

"Operasi transplantasi jantung, heterotopic atau piggyback, jarang terjadi dan di seluruh dunia hanya sekitar 150 prosedur seperti yang pernah dilaporkan," kata Dr Gokhale.

Pasien telah pulih dari operasi tersebut dan para dokter mengatakan bahwa dia harus terus mencermati kondisi jantungnya karena mungkin ada gejala penyakit baru. (*)