Selain itu, orang yang menderita penyakit ini akan mengalami penurunan fungsi pekerjaan dan sosial, yang sering mengarah pada isolasi sosial.
Film dokumenter memilukan di bawah ini akan menunjukkan kehidupan orang-orang di kehidupan nyata dengan penyakit PBA.
Salah satu pemeran film dokumenter itu mengakui, dia tidak bisa membedakan kondisi bahagia dan sedih.
Baca Juga: Tidak Ada Tanda-tanda Sebelumnya, Ayah Satu Anak Ini Didiagnosis Kanker Lambung Stadium Akhir
"Saya tidak bahagia dan saya tidak sedih," ucapnya.
Sementara penderita PBA yang lain mengungkapkan bahwa ia mengalami tawa tak terkendali pada pemakaman neneknya.
"Saya tertawa di pemakaman nenek saya," ujar penderita PBA yang lain.
Penyakit PBA ini biasanya terjadi akibat berbagai kondisi neurologis seperti cedera otak traumatis (TBI), multiple sclerosis (MS), amyotrophic lateral sclerosis (ALS), penyakit Parkinson, stroke, dan penyakit Alzheimer.
Baca Juga: Seorang Pria Mengamuk Hingga Tega Gunduli Rambut Istrinya Akibat Temukan Ini Dalam Makanan
Gangguan ini merusak area otak yang mengatur ekspresi emosi normal, sehingga dapat menyebabkan seseorang menangis atau tertawa yang tidak terkendali.
Julian Cautherley adalah sutradara dan produser yang menggarap film dokumenter ini.