Find Us On Social Media :

Kisah Nyata Orang yang Menderita Penyakit Mental Seperti Joker: Saya Tertawa di Pemakaman Nenek Saya

By Novia, Kamis, 10 Oktober 2019 | 13:16 WIB

Kisah Nyata Orang yang Menderita Penyakit Mental Seperti Joker: Saya Tertawa di Pemakaman Nenek Saya

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti

Grid.ID - Joker adalah the blockbuster yang tengah diperbincangkan masyarakat saat ini.

Joker adalah sebuah film yang menceritakan sosok Arthur Fleck, seorang pria dengan penyakit Pseudobulbar Affect (PBA).

Penyakit ini mempengaruhi seseorang mengalami tawa tak terkendali.

Baca Juga: Tega Mandikan Anak dengan Air Panas, Ayah Ini Membuat Sepertiga Kulit Anaknya Melepuh Hingga Meregang Nyawa!

Di dalam film tersebut Joker akhirnya dikucilkan dan dihindari oleh masyarakat karena penyakitnya.

Lalu bagaimana penderita penyakit seperti yang dialami Joker ini di dunia nyata ?

Melansir dari Youtube MultiVu pada Kamis (10/10/2019), channel ini tengah membuat proyek film dokumenter pertama yang menggambarkan penderita penyakit Pseudobulbar Affect.

Baca Juga: CLBK Membawa Petaka, Pria Asal Rote Ndao Dalangi Pembunuhan Sang Istri Hingga Tega Sewa Pembunuh Bayaran Sebesar Rp 18 Juta

Film dokumenter ini direncanakan untuk memberikan pandangan secara intim pada orang-orang dengan kondisi neurologis tersebut di dunia nyata.

Kondisi neurologis atau PBA ini biasanya ditandai dengan tawa tak terkendali dari penderitanya.

Akibat dari penyakit PBA ini, terjadi penurunan yang signifikan pada ukuran standar status kesehatan.

Baca Juga: Dijajakan Pakai Mobil Keliling Hingga Jadi Langganan WNA, Lady Boy di Vila Cipanas Ngaku Disuruh Joget-joget Tanpa Sehelai Benang

Selain itu, orang yang menderita penyakit ini akan mengalami penurunan fungsi pekerjaan dan sosial, yang sering mengarah pada isolasi sosial.

Film dokumenter memilukan di bawah ini akan menunjukkan kehidupan orang-orang di kehidupan nyata dengan penyakit PBA.

Salah satu pemeran film dokumenter itu mengakui, dia tidak bisa membedakan kondisi bahagia dan sedih.

Baca Juga: Tidak Ada Tanda-tanda Sebelumnya, Ayah Satu Anak Ini Didiagnosis Kanker Lambung Stadium Akhir

"Saya tidak bahagia dan saya tidak sedih," ucapnya.

Sementara penderita PBA yang lain mengungkapkan bahwa ia mengalami tawa tak terkendali pada pemakaman neneknya.

"Saya tertawa di pemakaman nenek saya," ujar penderita PBA yang lain.

Penyakit PBA ini biasanya terjadi akibat berbagai kondisi neurologis seperti cedera otak traumatis (TBI), multiple sclerosis (MS), amyotrophic lateral sclerosis (ALS), penyakit Parkinson, stroke, dan penyakit Alzheimer.

Baca Juga: Seorang Pria Mengamuk Hingga Tega Gunduli Rambut Istrinya Akibat Temukan Ini Dalam Makanan

Gangguan ini merusak area otak yang mengatur ekspresi emosi normal, sehingga dapat menyebabkan seseorang menangis atau tertawa yang tidak terkendali.

Julian Cautherley adalah sutradara dan produser yang menggarap film dokumenter ini.

Ia menyampaikan bahwa film garapannya ini bertujuan untuk menciptakan kesadaran dari penyakit PBA dan memberikan dukungan pada penderita.

Baca Juga: Naik Pitam Lihat Ada Sehelai Rambut di Makanannya, Seorang Suami Tega Cukur Istrinya Sampai Gundul!

"Tujuan kami dengan The PBA Film Project adalah untuk menciptakan kesadaran yang lebih besar tentang PBA," ucapnya.

"Biarkan pasien tahu bahwa mereka tidak sendirian dan menginspirasi mereka untuk mencari bantuan," lanjutnya.

(*)