Segera setelah itu, gambar mayat Devins yang berlumuran darah mulai muncul secara online, yang kemudian dibagikan di seluruh Instagram.
Gambar-gambar, yang berasal dari akun Clark, termasuk foto tubuhnya dengan caption, "Maafkan aku Bianca."
Yang lain adalah selfie yang diambil Clark di atas terpal yang diduga menutupi tubuh Devins.
Setelah itu, Instagram dikecam keras karena tidak menangani gambar itu lebih cepat, karena mengeksploitasi kematian traumatis.
Baca Juga: Jangan Sepelekan Ikan Teri, Makanan Murah Meriah ini Ternyata Bisa Tingkatkan Kemampuan Otak!
4. Propaganda teroris
Instagram adalah situs media sosial terbaru yang ditargetkan oleh propaganda teroris pada 2017 silam.
The Times melaporkan bahwa 50.000 akin memiliki tautan dengan militan ISIL, dan pendukung para esktrimis di timur tengah.
Situs tradisional seperti Facebook dan YouTube telah menindak konten teroris, karena itu organisasi bermigrasi ke platform yang lebih baru untuk publisitas.
Seperti halnya Instagram, militan di Suriah dikatakan menggunakan Snapchat untuk berkomunikasi di antara mereka sendiri dan mencari anggota baru.
Konten propaganda online mereka cenderung bervariasi.
Kadang-kadang itu termasuk video eksekusi publik atau gambar memenggal kepala. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Menjadi Media Sosial Paling Populer, Kenyataanya Instagram Menyimpan Fakta Kelam Yang Tak Pernah Anda Ketahui