Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Dua pelaku penusukan Menkopolhukam Wiranto sudah diamankan oleh pihak kepolisian.
Kedua pelaku tersebut adalah Syahril Alamsyah alias Abu Rara (51) dan Fitri Andriana (21).
Abu Rara sendiri diketahui merupakan warga kelahiran Medan tahun 1968.
Sementara, Fitri Andriana merupakan warga Brebes.
Keduanya pun disebut sebagai sepasang suami istri.
Melansir dari Kompas, keduanya diketahui menempati rumah kontrakan di Kampung Sawah RT 04 RW 01, Desa Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Rumah kontrakan yang dihuni kedua pelaku serta anaknya itu pun dijaga ketat oleh petugas pada Kamis (10/10/2019) sekitar pukul 15.30 WIB.
Hal tersebut lantaran Tim Gegana Polda Banten sedang melakukan penggeledahan di rumah kontrakan pelaku saat itu.
Sejumlah warga pun tampak memenuhi sekitar lokasi untuk menonton aksi penggeledahan ini.
Sementara itu, salah seorang warga yang juga tetangga Abu Rara mengungkap beberapa benda yang selazimnya ada dan tidak ada di rumah pelaku.
Tidak Punya Mukena dan Sajadah
Sheny, tetangga pelaku, mengatakan kalau Fitri Andriana tidak memiliki mukena dan sajadah di rumahnya.
Ia mengetahui fakta tersebut saat masuk ke rumah pelaku untuk membeli pulsa.
Hal itu pun dibenarkan oleh anak kedua pelaku yang saat itu ditemuinya di dalam.
Terdapat Pistol
Tak sampai di situ, Sheny pun heran dan terkejut tatkala itu menemukan sebuah pistol di rumah pelaku.
Ia pun kemudian menanyakannya kepada anak dari kedua pelaku tersebut.
Menurut keterangannya, pistol tersebut milik Abu Rara.
"Saya lihat ada pistol, kata anaknya yang umur 13 tahun, itu (pistol) punya Abi (Abu Rara)," kata Sehny seperti yang dikutip dari Kompas via Tribun Jabar.
Baca Juga: Pamer Foto Bareng Moeldoko, Cinta Laura Dapat 'Restu' Netizen untuk Jadi Menteri
Enam Buah Anak Panah dan Busur
Sementara itu, di lain lokasi yakni di kediaman orangtua Fitri Andriana di Brebes, polisi berhasil menyita enam buah anak panah dan sebuah busur.
"Tadi saya lihat ada enam anak panah, busur, dan satu dus buku. Cuma saya tidak tahu buku itu judul dan isinya apa saja," tutur salah seorang perangkat desa setempat, Wartono, seperti yang dikutip dari Tribun Jateng.
Tidak Pernah Salat Jumat
Sebagai tambahan informasi, Abu Rara dan istri pun diketahui tidak pernah membaur dengan warga sekitar.
Tetangga pun sampai tidak mengetahui nama kedua pelaku.
Hal tersebut diungkapkan oleh Nita, salah seorang warga yang juga tetangga pelaku.
"Ya, memang jualan pulsa, tapi enggak pernah gabung-gabung. Saya juga sampai enggak tahu namanya, kita sempat curiga sih, tapi hati-hati takut timbul fitnah," katanya.
Bahkan saking tertutupnya dengan lingkungan sekitar, Abu Rara bahkan tidak pernah ikut melaksanakan salat jumat di masjid sekitar rumahnya.
Saat warga lak-laki salah Jumat, Abu Rara malah berjalan kaki entah kemana.
(*)