Find Us On Social Media :

Sulit Dipercaya, Pasangan di Inggris Bikin Garasi Palsu Untuk Sembunyikan Bangunan Ini

By Linda Fitria, Sabtu, 17 Februari 2018 | 19:10 WIB

Sebuah bangunan memiliki arsitektur tipuan ini ternyata langgar peraturan

Laporan Wartawan Grid.ID, Ismayuni Kusumawardani

Grid.ID -  Sebanyak apapun kamu menyukai bangunan kece dengan bentuk unik, hal yang dialami oleh pasangan Inggris ini akan membuatmu belajar.

Tipuan arsitektur tak selalu berbuah manis dan membayar usahamu.

Dikutip Grid.ID dari laman Curbed (14/2/2018), pada 2007, Reeta Herzallah dan Hamdi Almasri diberi izin untuk membangun rumah mereka, dengan ketentuan hanya cukup untuk lahan parkir.

Yang artinya secara eksplisit mereka hanya boleh membangun sebuah garasi kecil dengan ornamen batu bata.

Sebagai gantinya, mereka mengubah struktur itu menjadi hunian lain.

(BACA : Apartemen Kecil Ini Jadi Hunian yang Instagramable Banget, Kayak Gimana ya?)

Mereka mengubahnya menjadi rumah kompak dengan pintu dan jendela normal seperti sebuah rumah pada umumnya.

Mereka cukup menghabiskan banyak waktu untuk menyembunyikan fakta itu.

Sebuah pagar tinggi membentang di sepanjang garasi di kedua sisi pintu masuk. 

Pintu garasi palsu itu terlihat seperti sesuatu yang secara instan bisa digantung di depan fasad garasi.

Dan yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana pasangan ini bisa keluar masuk tanpa ketahuan.

Dan bagaimana bisa mereka membangun jendela dan di mana letaknya.

(BACA : 4 Teknik Dekorasi Ini Sudah Teruji Secara Ilmiah Bikin Hunianmu Jadi Nyaman dan Anti Stress)

Yang jelas, saat ini Herzallah dan Almasri  harus mengembalikan rumah pada fungsi semula yaitu garasi.

Mereka masing-masing harus membayar biaya denda £ 770, £ 1,252, dan biaya tambahan sebesar £ 77.

Jika dirupiahkan pasangan ini harus membayar Rp 14,6 juta dan biaya tambahan Rp 1,4 juta

"Pesan dari kasus ini sudah jelas," kata anggota dewan distrik setempat, Sheila Scott. 

"Jika kamu melanggar peraturan perencanaan dan mengabaikan kita, kita tidak akan pergi begitu saja."

Seiring tren hunian dengan modifikasi halaman belakang terus meningkat, ini mungkin merupakan pelajaran berharga.

Wah, nggak nyangka maunya hanya bikin tipuan, eh malah ketiban sial. (*)